
MALANGTODAY.NET – Sampai saat ini, pro kontra daya beli masyarakat masih terus bergulir. Sebagian beranggapan jika daya beli masyarakat saat ini cenderung menurun. Namun tak sedikit pula yang menilai bahwa kemampuan berbelanja masyarakat masih stabil bahkan mengalami peningkatan.
Sebagian yang beranggapan bahwa daya beli masyarakat tak turun itu menilai, ada perubahan skema dari proses jual beli yang dilakukan. Di mana saat ini, masyarakat cenderung melakukan transaksi secara online. Sedangkan beberapa pasar konvensional seperti ritel modern banyak yang tutup.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Keuangan RI, Iskandar Simorangkir menegaskan, daya beli masyarakat sama sekali tidak menurun. Karena saat ini skema konsumsi secara online sudah sangat gencar dilakukan.
“Toko modern bisa saja tutup, tapi kita harus ingat bahwa transaksi secara online itu sangat besar,” katanya ketika menjadi pengisi acara Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia Tahun 2017 di Hotel Grand Sahur Jaya, Senin (20/11).
Untuk itu, menurutnya pemerintah melalui Kementerian Perekonomian pun menyelenggarakan berbagai skema khusus. Diantaranya adalah dengan mendorong pelaku UMKM untuk segera go online. Karena peluang yang ada di dalamnya memang cukup besar.
Saat ini, beberapa upaya untuk melindungi pelaku usaha online dan juga konsumen juga semakin diseriusi. Harapannya, dengan adanya pengalihan pola konsumsi masyarakat, pertumbuhan ekonomi dapat terus meningkat secara stabil.
Selain mendorong UMKM untuk go online, menurutnya ada beberapa skema lain yang diterapkan oleh Kementerian Perekonomian untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat. Diantaranya dengan membuat kawasan ekonomi khusus, mendorong penuntasan pendidikan vokasi untuk menciptakan SDM yang handal, hingga membuat berbagai regulasi.
“Basis ekonomi memang harus terus diratakan,” paparnya lagi.
Sementara itu, Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Yoga Affandi menambahkan, Indoneai dalam kurun beberapa tahun terakhir mengalami perubahan pola konsumsi. Sehingga saat ini memang masih terjadi perdebatan terkait kemampuan daya beli masyarakat itu sendiri.
“Kami melihat memang ada pergeseran. Sehingga kita tidak bisa menginterpretasikan sebuah data begitu saja. Harus dilihat dulu sejauh mana,” jelasnya.
Lebih lanjut Yoga memaparkan, revolusi industri ke depan adalah berbasis digital. Maka sudah sewajarnya jika sejak saat ini masyarakat mulai terbiasa dengan pola konsumsi dari offline menjadi online. Sehingga, Indonesia dapat menikmati persaingan dengan berbagai negara lainnya yang ada di Asia ataupun dunia. (Pit/end)
The post Menurunnya Daya Beli Masyarakat, Kemenko Dorong UMKM Go Online appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2AXwth9
0 comments:
Post a Comment