
MALANGTODAY.NET – Polemik air antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang masih terus bergulir. Alhasil, pemerintah pusat pun turun tangan untuk mencari jalan tengah dari setiap permasalahan yang timbul.
Belum lama ini, jajaran Pemerintah Kota Malang beserta anggota DPRD Kota Malang dipertemukan dengan Pemerintah dan DPRD Kabupaten Malang di Kementerian Dalam Negeri. Mediasi antara ke dua belah pihak dilakukan untuk menuntaskan polemik yang sudah lama bergulir.
“Jadi kita memang dipanggil untuk mengikuti agenda mediasi bersama pihak Kabupaten Malang juga,” kata Ketua Komisi A DPRD Kota Malang, Indra Cahyono yang juga turut serta dalam rombongan pada wartawan baru-baru ini.
Dalam pertemuan itu, menurutnya pembahasan mendasar yang dikaji adalah terkait Sumber Wendit, yang memang hendak diajukan untuk dinaikkan tarifnya. Sementara Sumber Pitu yang juga santer diperbincangkan sama sekali tak disinggung dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya, pihak Kabupaten Malang belum mengajukan secara resmi keinginan untuk menaikkan tarif pemanfaatan sumber air. Karena selama ini masih dalam tahap penghitungan dan sesuai kalkulasi dari pihak Kabupaten yang akan dikonsultasikan kepada pihak pemerintah pusat.
“Jadi nominal yang sudah beredar terkait permintaan kenaikan tarif itu belum benar, itu baru hitungan dari pihak Kabupaten saja yang akan diajukan ke pusat,” tambah pria berkacamata itu.
Dari hasil pertemuan tersebut, lanjutnya, Kementerian Dalam Negeri membentuk tim evaluasi. Anggota dari tim tersebut adalah Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang beserta Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tugas dari tim itu, lanjutnya, mencari kesepakatan dan negoisasi untuk penentuan tarif. Namun apabila ternyata masih sangat alot, maka proses mediasi kemungkinan besar akan kembali dilakukan.
“Kita cari solusinya bersama-sama. Ya mungkin saja nanti mau dijadikan perusahaan bersama atau seperti apa,” pungkasnya. (Pit/end)
The post Polemik Air di Malang Terus Bergulir, Pemerintah Pusat Turun Tangan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2A2t1We
0 comments:
Post a Comment