
MALANGTODAY.NET – Periode tahun 1990 hingga 2000 menjadi masa kejayaan apel Poncokusumo. Namun, saat ini kondisi itu berbalik 180 derajat.
Makin hari apel Poncokusumo kian tergusur dari pasaran. Kelompok Tani Palapa Desa Wringin Anom Poncokusumo, Sumaji Rahmat mengatakan jika lahan pertanian apel di Poncokusumo periode 1990 hingga 2000 mencapai 817,75 hektar. Namun, saat ini luas lahan pertanian apel tinggal 25 persen dari angka tersebut.
“Dari 25 persen itu, 20 persen lahan tidak dirawat, sedangkan yang dirawat hanya 5 persen,” kata Sumaji, Sabtu (4/11).
Lebih lanjut, masalah umum yang dihadapi dalam pengembangan agribisnis apel saat ini adalah penurunan mutu lahan akibat bahan kimia, harga buah yang sangat fluktuatif dan modal bagi petani kecil lebih sulit untuk membeli bibit yang mahal. Hal itu juga yang membuat petani apel beralih menanam sayur.
“Selain wilayah dan cuaca yang cocok untuk pertanian sayur, dalam perawatan sayuran lebih mudah serta harga jual bisa sangat menguntungkan,” imbuhnya.
Sumaji menambahkan jika sebenarnya permintaan apel Poncokusumo relatif besar di pasaran. Namun sayang, banyaknya petani apel yang beralih menanam sayur membuat permintaan pasar itu tidak dapat terpenuhi.
“Termasuk pengiriman ke kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang hingga Jakarta. Tapi sekarang apel Poncokusumo tidak bisa memenuhi permintaan tersebut, lantaran kondisi panen yang minim,” bebernya.
Sumaji juga mengungkapkan, dulu lahan seluas setengah hektar bisa panen 4 hingga 13 ton apel setiap kali panen, namun sekarang sudah tidak bisa. Hal itu karena tanah yang sudah rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, selain itu usia tanaman apel rata-rata sudah 25 tahun.(mas/zuk)
The post Sempat Berjaya di Masa Lalu, Begini Nasib Apel Poncokusumo Saat Ini appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2AjDpG0
0 comments:
Post a Comment