
MALANGTODAY.NET – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang angkat bicara terkait polemik topeng Bapang Malangan yang digunakan dalam pemecahan rekor dunia di Pantai Nganteb, Minggu (3/12).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara menjelaskan jika warna biru pada topeng Bapang yang digunakan penari pada gelaran pemecahan rekor tersebut mewakili warna laut. Made menegaskan tidak unsur lain dalam warna biru tersebut.
“Ini murni dalam rangka memperkenalkan seni topeng Bapang secara masif. Sebab tari Bapang ini dilaksanakan di pinggir pantai, biru itu melambangkan warna laut. Kita tentunya juga menghormati tradisi dan tidak berani merubah sesuatu secara radikal,” ucap Made, Selasa (5/12).
Selain itu, Made menambahkan jika ada kendala tersendiri dalam pengerjaan 5.000 topeng yang dilakukan oleh Padepokan Asmorobangun Pakisaji. Salah satunya adalah faktor cuaca.
BACA JUGA: Ternyata Sebesar Ini Dana Untuk Rekor Dunia Tari Bapang Malangan
Meskipun ada beberapa kendala, namun topeng Bapang dapat segera diselesaikan. Ratusan orang juga terlibat dalam mengerjakan topeng tersebut.
“Memang waktu yang mepet serta pemerataan pembuatan topeng juga bisa jadi faktor terjadinya hal tersebut (dominasi warna biru),” imbuhnya.
Terakhir, Made lebih memilih menanggapi polemik warna topeng itu secara bijak. Karena apapun masukan yang didapat, hal itu bertujuan untuk membangun kearah yang lebih baik.
“Semakin banyak orang yang memperhatikan topeng Bapang, semakin baik,” tutupnya.(mas/zuk)
The post Ini Kata Disparbud Soal Polemik Topeng Bapang Malangan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2zNVjQH
0 comments:
Post a Comment