
MALANGTODAY.NET – Dalam rangka menghidupkan industri-industri di Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan ekonomi nasional terhadap impor, pemerintah akan memberikan insentif kepada industri yang susah dihasilkan di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara Musyawarah Nasional (MUNAS) II Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) Tahun 2018, pada Kamis (13/12), di Universitas Muhammadiyah Malang(UMM),
“Pertumbuhan ekonomi biasanya meningkatkan impor, sehingga pemerintah merumuskan pemberian insentif untuk industri yang susah dihasilkan di Indonesia, seperti industri kelompok besi dan baja dan industri petrokimia. Seharusnya, industri-industri ini dikerjakan 20 tahun yang lalu, karena saat itu kita masih surplus migas” terangnya.
Selain itu, dijelaskan oleh Darmin, pemerintah juga memperluas cakupan penyediaan infrastruktur untuk terus berkontribusi dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Infrastruktur industri yang dimaksud meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri, dan Kawasan Pariwisata Terpadu.
“Pemerintah mendiversifikasi fokus pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini, pemerintah tidak hanya akan mengembangkan infrastruktur fisik, melainkan infrastruktur industri, serta iklim perizinan dan kemudahan berusaha” kata dia.
Dengan begitu, diversifikasi fokus pembangunan infrastruktur ini juga perlu didorong dengan memberikan kemudahan berusaha bagi para investor untuk memperbaiki iklim investasi.
Sementara itu Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Fauzan M.Pd turut mengamini gagasan Menko Perekonomian, “UMM siap mendukung Revolusi Industri 4.0, dengan dukungan Pak Menteri, Pak Gubernur, saya kira kami universitas tinggal action saja” ujarnya dengan yakin.
Reporter : Jazilatul Humda
Editor : Kistin S
The post Impor Masih Banyak Dilakukan, Ini Usaha Pemerintah untuk Menekannya. appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2RVQZrC
0 comments:
Post a Comment