MALANGTODAY.NET – Baru-baru ini, SETARA Institute merilis Indeks Kota Toleran di Indonesia pada tahun 2018. Dalam daftar tersebut, secara mengejutkan Jakarta selaku ibukota Indonesia menduduki posisi 3 besar dari bawah terkait tingkat toleransi.
Dilansir dari Tirto.id, Sabtu (9/12/2018), Direktur Riset SETARA Institute, Halili Hasan, menjabarkan alasan Jakarta menduduki posisi tersebut. Menurutnya, kota yang kini dipimpin oleh Anies Baswedan itu mencatatkan pelanggaran kekerasan antar umat beragama yang cukup tinggi pada periode November 2017 – Oktober 2018.
“Yang sering terjadi di Jakarta adalah ekspresi kelompok intoleran yang merepresentasikan gagasan mayoritanisme, tetapi tidak dibarengi ketersediaan ruang untuk minoritas,” kata Halili.
Halili juga menjelaskan bahwa peran sentral Anies selaku Gubernur DKI Jakarta untuk merespon tindakan intoleran dinilai lambat. Pasalnya, intoleransi di ibukota meningkat tajam selama helatan Pemilihan Gubernur 2017 (Pilgub 2017) lalu. Halili mencontohkan beberapa kasus terkait pernyataan itu.
“Persekusi oleh kelompok pembela Habib Rizieq misalnya, apakah ada pernyataan keras dari gubernur? Kan tidak pernah. Ujaran kebencian di masjid, apakah ada statement tegas dari seorang pemimpin tertinggi Jakarta?” terangnya.
Sementara itu, peneliti Human Right Watch, Andreas Harsono, menyebutkan perlu adanya upaya untuk memulihkan toleransi di Jakarta. Salah satunya adalah meminta maaf kepada gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Untuk melakukan itu, Andreas menilai perlu keberanian moral dari seorang Anies Baswedan.
“Dengan minta maaf terhadap Ahok maupun otang-orang yang mendukung Ahok dan mengatakan bahwa itu (kampanye Pilgub 2017) sesuatu yang salah. Kalau dia berani melakukan, saya kira itu langkah yang besar sekali untuk memulihkan toleransi,” kata Andreas.
Penulis: Hafidh
Editor: Hafidh
The post Jakarta 3 Besar Kota Tidak Toleran, Semua Karena Ahok? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2zQQqbH
0 comments:
Post a Comment