
MALANGTODAY.NET – Setiap tim yang berada di kompetisi di mana pun terutama liga 1 sama-sama memiliki kans untuk juara. Sayangnya, uang dalam jumlah besar perlu disiapkan agar keinginan tersebut bisa terwujud, termasuk Persebaya Surabaya.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengungkapkan hal itu pada acara diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Jawa Timur, Senin 17 Desember 2018.
“Persebaya mau juara? Tergantung Persebaya siap bayar berapa,” ujar Akmal dalam diskusinya melalui Jawa Pos, Senin (17/12/2018).
Cara-cara kotor menentukan juara Liga Indonesia, lanjut Akmal, sudah terjadi berulang kali. Bahkan dirinya yakin buku rekening para perangkat pertandingan seperti wasit menjadi bukti tiap kali sebuah laga digelar.
“Buka saja rekening tabungan milik wasit. Banyak setoran uang terima kasih setelah pertandingan selesai,” lanjut Akmal.
Pada diskusi ini, Akmal juga membeberkan motif penetuan juara mulai kompetisi di musim 2003 hingga 2010. Ia mengatakan bahwa saat itu tim yang mendapatkan gelar juara bisa dikaitkan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kala itu sebuah klub tidak diperbolehkan untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai bahan bakar untuk tetap bisa bertahan dalam kompetisi. Namun, Akmal menilai klub-klub tersebut memiliki jalan pintas beruta bisnis praktik pengaturan pertandingan.
Ditambah lagi imbalannya yang cukup menggiurkan. Bentuknya bisa berupa paket bahkan hingga ratusan juta untuk satu laga.
“Untuk menjadi tuan rumah setor Rp 200 juta. Paket wasit Rp 50 juta. Ini yang terjadi di Liga 3 tahun ini,” kata Akmal.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post Kompetisi Marak Mafia, SOS: Persebaya Mau Juara? Siap Bayar Berapa? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2Lnfonl
0 comments:
Post a Comment