
MALANGTODAY.NET – Tren gaya hidup konsumtif yang terjadi pada kota-kota besar di Indonesia, dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), bahwa gaya hidup masyarakat saat ini cenderung mengarah pada kebutuhan-kebutuhan konsumtif.
“Masyarakat sekarang itu cenderung pada kebutuhan-kebutuhan yang konsumtif, contohnya pulsa hp. Sekarang siapa saja punya hp, tapi untuk menyiapkan makanan yang bergizi setiap harinya malah sayang uangnya,” ujar Ketua ISPI, Didik Purwanto, Sabtu (8/12/2018).
Menurut Didik, masyarakat masih kurang memperhatikan bahwa gizi merupakan hal yang sangat penting. Terutama bagi anak usia dibawah 5 tahun, yang membutuhkan gizi untuk mambangun jaringan otak.
“Kadang-kadang beli makanan bergizi tidak mampu, tapi beli pulsa mampu. Nah ini yang harus dirubah,” tuturnya.
Ketika disinggung terkait tren gaya hidup masyarakat Kota Malang, Didik mengatakan bahwa saat ini makanan tradisional yang penuh gizi sudah mulai tergusur dengan berkembangnya cafe-cafe.
“Sekarang ini yang berkembang cafe-cafe, makanan tradisional sudah mulai hilang,” ucap Didik.
Seperti yang telah diketahui bersama, tren gaya hidup yang konsumtif telah berkembang di Kota Malang, termasuk pola makan. Masyarakat cenderung lebih memilih memenuhi kebutuhan konsumtif ketimbang gizi.
“Yang mulai kita pikirkan yaitu pola makan di Kota Malang juga berubah, dengan adanya pendatang dari luar kota,” pungkasnya.
Reporter : Rosita Shahnaz
Editor : Kistin S
The post Tren Gaya Hidup Konsumtif Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2G3VPkU
0 comments:
Post a Comment