MALANGTODAY.NET – Penyakit HIV/AIDS hingga kini masih menjadi momok mematikan dalam kehidupan manusia. Belum lagi, stigma penderita penyakit ini yang buruk di masyarakat membuat pengidapnya cenderung menutup diri dan enggan melakukan pemeriksaan. Padahal, semakin cepat ditangani, maka resikonya pun juga bisa ditekan.
Dilansir dari Tempo, Selasa (20/3/2019), penanganan HIV/AIDS bisa dilakukan sedini mungkin dengan menjalani pengovbatan AntiRetroViral (ARV). Bagi pelaku hubungan seksual aktif, tes ini perlu dilakukan jika menyadari telah melakukan hubungan seks yang beresiko.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, disarankan untuk melakukan tes minimal tiga bulan setelah melakukan aktivitas seksual beresiko. Jika hasilnya negatif, jangan senang dulu. Sebab tubuh pada umumnya baru membentuk antibodi sekitar tiga minggu hingga tiga bulan setelah terjangkit.
“Seberapa cepat tubuh membentuk antibodi bisa berbeda antar satu orang dengan yang lainnya,” kata Presiden Direktur PT Danpac Pharma, Yoevan Wiraatmaja.
Dan jangan terlena jika hasil yang muncul negatif bisa memudahkan kita untuk kembali melakukan aktivitas seksual yang beresiko. Maka dari itu, direkomendasikan untuk menjalani tes lanjutan setidaknya setiap tiga bulan sebanyak dua kali.
Namun sebaliknya, jika yang muncul hasilnya positif, maka belum tentu sepenuhnya terjangkit virus HIV/AIDS. Sebab, masih memerlukan hasil uji laboratorium dan melakukan konsultasi dengan dokter ahli agar diperkenankan mengakses pengobatan ARV.
Terapi ini sangat disarankan mengingat jumlah kumulatif infeksi HIV/AIDS di Indonesia hingga Juni 2018 mencapai 301.959 juta jiwa. Jumlah ini bahkan hanya 47 persen dari estimasi ODHA yang mencapai 640.443 jiwa. Itu artinya, masih ada yang belum menyadari bahwa dirinya terjangkit virus ini. (sig)
The post Tes HIV Mandiri Praktis dan Akurat, Bagaimana Caranya? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2Wfxa0f
0 comments:
Post a Comment