
MALANGTODAY.NET – Tak mau kalah dengan beberapa jurusan yang ada di Politeknik Negeri Malang (Polinema) dalam meraih prestasi, Jurusan Teknik Mesin pun ikut unjuk gigi. Beberapa perlombaan kelas nasional pun berhasil diikuti dan berbuah manis.
KPS Prodi D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan Politeknik Negeri Malang (Polinema), Ir. Sadar Wahyudi, M.T, mengatakan, tahun ini ada puluhan mahasiswa jurusan Teknik Sipil yang turut dalam berbagai kompetisi.
Mulai dari pekan kreativitas mahasiswa, inovasi teknologi, hingga kompetisi sport. Bahkan, ada beberapa nama pula yang kembali dipersiapkan dalam ajang yang sama setelah sebelumnya berhasil meraih juara.
“Masing-masing mahasiswa sudah kami bekali dengan berbagai pengetahuan dan disiapkan sejak awal melalui banyak pelatihan,” katanya, Rabu (17/5).
Menurutnya, salah satu ajang yang tengah dipersiapkan saat ini adalah National Welding Competition (NWC) 2017 yang akan berlangsung Oktober mendatang. Sebelumnya, perguruan tinggi vokasi ini telah mengirim satu nama yakni M. Ikhsan dalam ajang serupa dan berhasil meraih juara harapan tiga.
“Tahun ini saya kembali dipilih untuk mewakili Polinema,” tambah M. Ikhsan.
Meskipun sebelumnya sempat gagal membawa predikat juara dalam NWC 2016, tahun ini Ikhsan optimis mampu membawa gelar juara satu ke Kota Malang. Karena berbagai pengalaman yang ia dapat kembali diasah dengan berbagai pelatihan yang disampaikan di kampus.
“Tahun kemarin sebelum ikut perlombaan ada persiapan terlebih dulu dan pelatihan sekitar satu bulan. Sedangkan kelas yang saya ikuti Kelas SMAW 1G, down hand, khusus untuk konstruksi industri. Kemarin kalahnya di waktunya saja,” tambah pria berkacamata itu.
Tak hanya itu, tahun ini Jurusan Teknik perguruan tinggi vokasi kenamaan di Kota Malang ini juga berhasil meloloskan beberapa nama dalam program Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Salah satu tim kebanggaan mereka berhasil dibiayai dikti, dalam kategori PKM-Teknologi.
PKM berjudul Desain Pembuatan Alat Peredam Mesin Selep Padi itu digawangi oleh Muh. Zainal Amri Ludfi (Teknik Mesin), Akfan Sasongko Gumilang (Teknik Mesin), M. Saiful Arifin (Teknik Mesin), Binti Ruliana (Teknik Kimia), dan Wisnu (Teknik Elektro).
Meskipun belum rampung 100 persen, inovasi yang berkonsentrasi untuk mengurangi kebisingan dari mesin penggiling padi itu pun terus disempurnakan. Targetnya, kebisingan pun bisa ditekan dari yang semula berkekuatan 90 desibel menjadi 40 desibel.
“Sekarang ini masih 80 desibel, dan dalam tahap penyempurnaan,” terang salah satu anggota tim, Zainal.
Dia pun bercerita, untuk meredam suara dari mesin itu sendiri memanfaatkan karet. Tiga sisi tertentu pun disematkan karet tersebut, untuk mengurangi tekanan dan gesekan. Tiga titik itu adalah bagian atas atau tempat masuknya beras. Kemudian bagian ke dua adalah pada mesinnya sendiri, dan terakhir pana knalpot.
Sementara latar belakang pembuatan inovasi ini sendiri adalah dikarenakan mesin penggiling sudah menjadi bagian penting bagi masyarakat. Namun sayangnya, masyarakat kurang memperhatikan faktor keamanan dari alat tersebut.
Karena suara keras yang dihasikkan akan sangat membahayakan pengguna atau penggiling padi. Di mana tekanannya lumayan besar dan dapat merusak pendengaran seseorang.
Bagi mereka, menciptakan inovasi tersebut tidak ada kesulitan atau kendala yang berarti. Ke depannya,mereka berharap peredaman pun dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas.(pit/zuk)
The post Siap Jadi Juara, Ini Jurus Jitu Jurusan Teknik Mesin Polinema appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2qsaCg2
0 comments:
Post a Comment