
MALANGTODAY.NET – Sederet mahasiswa berprestasi Ma Chung kembali menoreh prestasi. Kali ini, mereka berkesempatan untuk turut meramaikan 50 for 50 ASEAN–Germany Workshop untuk alumni DAAD dan mahasiswa dari ASEAN.
Acara yang digelar pada 22 sampai 24 Oktober 2017 lalu di Sekretariat ASEAN Indoneia itu dihadiri oleh 40 mahasiswa unggulan yang terpilih dari 10 negara ASEAN, serta 10 dosen alumni DAAD. Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Prof.Dr.(HC).Ing. Dr.Sc.Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 sekaligus alumni DAAD Jerman.
“Menjadi bagian dari acara 50 for 50 ASEAN – Germany Workshop merupakan kebanggan tersendiri, karena saya dan tiga orang sekampus saya dapat membawa nama Universitas Ma Chung sekaligus mewakili Indonesia dalam pertemuan ini,” ujar Ratna Yulianti Wijaya, mahasiswa program studi Kimia Universitas Ma Chung melalui keterangan tertulis yang diterima MangTODAY.net, Kamis (16/11)
Melalui acara tersebut, menurutnya ada banyak ilmu baru serta urun rembuk pemikiran tentang perkembanhan pendidikan di ASEAN. Selain itu, lebih meningkatkan kesadaran bahwa generasi muda harus senantiasa memperbaiki diri, meningkatkan kepercayaan diri, membuka pikiran, berpikir kritis, serta meningkatkan kemampuan bahasa asing untuk menyiapkan diri kita sebagai anak muda ASEAN menghadapi MEA dan dunia internasional,” jelasnya lagi.
Senada dengan Ratna, Diva Artha, mahasiswa program studi Manajemen Universitas Ma Chung menyampaikan kebanggaannya karena bisa berada pada forum besar tersebut. Karena dia dapat menjadi bagian dari perkembangan pendidikan tinggi di negara-negara ASEAN.
“Dimana dalam acara itu saya berkesempatan berdiskusi dengan peserta dari Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Singapura, dan Malaysia untuk menulis Vision Paper, ditambah bisa berfoto juga dengan BJ. Habibie yang merupakan sebuah kebanggan,” tambah Diva
Selama workshop, para peserta diajak untuk berdiskusi, merancang, serta menulis sebuah Vision Paper on the Role of Higher Education for ASEAN 2025 yang berisi mengenai beberapa topik. Antara lain lingkungan internasional, keahlian dan Pengetahuan untuk masa depan ASEAN, student mobility, dan peran mahasiswa pada komunitas ASEAN.
Paper itu kemudian diserahkan kepada Mr. Mohd. Hidayat Mohd Sauffi sebagai ASEAN Education Chair Representative untuk diterbitkan dalam buklet Envisioning ASEAN: 50 Young ASEAN Scholars Share Their Vision for the Region.
Tahun 2017 merupakan tahun yang istimewa, yang menandakan peringatan 50 tahun ASEAN, 40 tahun kerja sama ASEAN dengan Uni Eropa, dan 30 tahun program ERASMUS+ yang merupakan program student mobility Uni Eropa. Untuk memperingati tahun yang istimewa ini, DAAD (layanan akademik Jerman), Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, dan Sekretariat ASEAN bekerjasama mengadalan “50 for 50 workshop on ASEAN Higher Education Integration”.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para pemuda ASEAN agar suara mereka yang memberikan kontribusi untuk masa depan ASEAN dapat didengar.
Workshop ini juga akan meningkatkan kesadaran para akademisi muda akan peran mereka sebagai mahasiswa, yang salah satunya adalah berperan untuk mempromosikan kewargaan dan konektivitas antar negara ASEAN.
Salah satu rekomendasi nyata yang dihasilkan dari workshop ini adalah mengembangkan one-stop portal layanan daring yang akan mempermudah aplikasi studi lanjut di luar negeri, dimana hal ini akan memperluas dan memperbaiki layanan Pendidikan luar negeri negara-negara ASEAN.
Sementara kerja sama antara negara-negara ASEAN menjadi fokus dari workshop ini, peluang mobilitas mahasiswa ke Jerman dan negara-negara Uni Eropa juga akan ditingkatkan sebagai model studi lanjut dan penelitian internasional. Hal ini diwujudkan dalam diseminasi informasi tentang peluang beasiswa, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pengalaman belajar di luar negeri. (pit/zuk)
The post Mahasiswa Ma Chung Ramaikan 50 for 50 ASEAN– Germany Workshop appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2hEXUZd
0 comments:
Post a Comment