Friday, December 8, 2017

Top 100 Global Thinkers, Gambaran Ahok di Mata Dunia


Annisa Eka Safitri

MALANGTODAY.NET – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menarik perhatian dunia dengan sikapnya menghadapi kasus penistaan agama. Dirinya pun dikenal sebagai sosok pemberani di mata dunia.

Setiap tahunnya, majalah kenamaan Foreign Policy merilis daftar 100 nama orang-orang berpengaruh di seluruh dunia. Tema daftar tersebut setiap tahunnya berbeda-beda sesuai dengan isu yang beredar.

Tahun ini majalah tersebut membuat daftar Top 100 Global Thinkers, yang berisi tokoh-tokoh berpengaruh di seluruh dunia. Salah satunya adalah Basuki Tjahaja Purnama.

Dilansir dari foreignpolicy.com, sang editor, Benjamin Soloway memberikan alasannya mengapa majalahnya itu memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), masuk dalam Top 100 Global Thinkers.

Mereka mengatakan bahwa Ahok berani menghadapi fundamentalisme yang ada di Indonesia.

Ahok mulai menarik perhatian dunia setelah menggantikan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sikapnya yang tegas, jujur dan transparan itu disukai banyak orang. Programnya juga banyak yang berhasil dijalankan. Mulai dari Kartu Jakarta Pintar, pembangunan taman kota, hingga perpustakaan.

Walaupun Ahok mempunya tempat di hati masyarakat Jakarta, di sisi lain dirinya adalah musuh bagi warga miskin ketika berhadapan dengan pembebasan lahan untuk sebuah proyek.

Kebencian masyarakat ini akhirnya meledak saat pidato yang disampaikan mantan orang nomor dua di Jakarta itu, saat kampanye Pemilihan Gubernur 2017.

Dalam pidato yang disampaikan kepada para pelayan di Kepulauan Seribu itu, Ahok diduga melakukan penistaan agama dengan menyalahgunakan maksud dari surat Al-Maidah ayat 14.

Dirinya bermaksud meyakinkan warganya bahwa tidak ada salahnya memilih pemimpin non-muslim seperti dirinya. Namun, warga terlanjur salah kaprah dengan maksud pria kelahiran Belitung itu.

Hal ini membuat beberapa organisasi massa (ormas) umat muslim geram dan menuntut Ahok untuk diadili dan turun dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, ketika dirinya melanjutkan pesta demokrasi tahun 2017 itu, Basuki Tjahaja Purnama menjadi sosok yang dibenci sebagian masyarakat DKI Jakarta. Ia kerap mendapatkan perilaku diskriminatif sebagai orang keturunan Tionghoa dan kepercayaan yang dianutnya.

Ketika kursi nomor satu di DKI Jakarta dimenangkan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, kasus Ahok pun ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman sesuai pasal yang berlaku.

Perlikau Ahok yang berani datang ke pengadilan untuk mengurus permasalahan itu dan tidak mengajukan banding apapun untuk menyelamatkannya dari balik jeruji besi, menjadi tamparan untuk sebagian masyarakat. Pria berusia 51 tahun itu tidak takut dan mengakui bahwa dirinya salah.

Saking panasnya konflik ini di Indonesia, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akhirnya angkat suara buat masalah ini. Menurut tiga petinggi PBB, selain masalah ujaran kebencian dalam pidato Ahok, Indonesia punya kasus toleransi dan diskriminasi agama yang harus jadi topik utama penyelesaian.

“Instead of speaking out against hate speech by the leaders of the protests, the Indonesian authorities appear to have appeased incitement to religious intolerance and discrimination,”

“Selain berbicara tentang ujaran kebencian yang dilakukan oleh beberapa pemimpin, Indonesia punya masalah yang lebih serius dibidang toleransi agama dan diskriminasi,” ucap tiga pakar PBB pada bulan Mei 2017 lalu.

Hal ini juga dibenarkan oleh para peneliti Human Rights Watch, salah satunya adalah Andreas Harsono. Dirinya mengatakan bahwa pemenjaraan Ahok adalah tamparan bagi semua masyarakat Indonesia. Tamparan untuk lebih jelas lagi dalam memilih mana yang benar dan salah. Serta melihat Ibu Pertiwi yang krisis toleransi agama dan diskriminasi.

“His imprisonment was a loud wakeup call for many Indonesians,”

“Pemenjaraan Ahok menjadi tamparan untuk semua masyarakat Indonesia,” jelas Andreas Harsono seperti yang dikutip dari foreignpolicy.com, Jumat (8/12).

Menurut kamu, dengan masuknya Basuki Tjahaja Purnama dalam daftar Top 100 Global thinkers, jadi tamparan keras lagi nggak buat masyarakat Indonesia?

The post Top 100 Global Thinkers, Gambaran Ahok di Mata Dunia appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2A2qx6O

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment