
MALANGTODAY.NET – Dua bulan sudah kedua pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden jalani kampenye. Banyak isu yang dilontarkan baik kepada pasangan Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Namun ternyata, beberapa isu diantaranya justru dianggap menguntungkan.
Elektabilitas yang fluktuatif belakangan seringkali terjadi. Hal tersebut terlihat dari survey yang dilakukan baik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) maupun dari lembaga survey lainnya. Melansir dari LSI, ini lah isu-isu yang dianggap berpengaruh secara positif tersebut.
Program yang menguntungkan Prabowo-Sandiaga
Berdasarkan survey LSI, telah banyak program bagi pihak Prabowo-Sandiaga yang menguntungkan di antaranya; Program Oke Oce dinasionalkan 25,6 persen, Gerakan Emas minum susu 23, 5 persen, melarang impor 18,7 persen, naikan gaji PNS 13,5 persen, dan mengangkat guru honorer 10,2 persen.
Lonjakan elektabilitas juga datang dari program-program Jokowi-Ma’ruf
Program-program kubu Jokowi-Ma’ruf juga membuat elektabilitas meroket. Pasangan calon petahana memiliki enam program yang mendapatkan tingkat pengenalan yang cukup tinggi di kalangan pemilih.
Kartu Indonesia Sehat (KIS) pernah didengar sebanyak 90 persen pemilih, Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar 87,6 persen, Beras Sejahtera (Rastra) dengan 69 persen, Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 66,1 persen, Pembangunan Infrastruktur sebesar 59,5 persen, Pembagian Sertifikat Tanah sebesar 55,3 persen.
Kunjungan korban gempa Lombok oleh Prabowo
Tidak hanya soal program, kegiatan kubu Prabowo-Sandi juga sempat menguntungkan elektoral. Salah satunya adalah kunjungan Prabowo ke korban gempa Lombok, isu tersebut memiliki tingkat pengenalan sebesar 27,4 persen, isu tersebut memberikan surplus kepada Prabowo sebesar 15,2 persen dari lawannya.
Isu lain yang menguntungkan Prabowo adalah kasus pembakaran bendera HTI yang memiliki surplus sebesar 2,8 persen dari tingkat pengenalan 53,7 persen.
Kunjungan Jokowi ke korban gempa dan tsunami Palu
Kegiatan kampanye juga dilakukan oleh kubu pertahana. Kala itu kunjungan dilakukan Jokowi ke korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, dengan tingkat pengenalan isu sebesar 75,5 persen. Berdasar isu tersebut, 49,4 persen di antaranya lebih mendukung Jokowi, sedangkan 16,1 persen mendukung Prabowo, dengan jumlah tersebut maka terdapat surplus untuk Jokowi sebesar 33,3 persen.
“Penyelenggaraan Asian Games didengar oleh 85,1 persen pemilih. Dari mereka yang pernah mendengar kegiatan ini, sebesar 36,4 persen memilih mendukung Jokowi, kunjungan Jokowi ke korban gempa Lombok memiliki surplus sebesar 13,6 persen dari tingkat pengenalan 67,9 persen, serta hoaks Ratna Sarumpaet memiliki surplus sebesar 13,2 persen dari tingkat pengenalan 57,2 persen,” ujar Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Isu Dollar yang menguntungkan Prabowo-Sandi
Terakhir, isu yang bisa dibilang cukup ramai hingga saat ini ialah isu Dollar Amerika Serikat (AS). Dimana Dollar AS pernah tembuh di angka Rp15.000. Otomatis isu ini menguntungkan untuk kubu Prabowo.
“Kasus Dolar Rp15.000 diketahui oleh 54,2 persen pemilih. Dari mereka yang pernah mendengar, sebesar 84,3 persen menyatakan tidak suka dengan isu terkait kebijakan pemerintah tersebut, Prabowo mendapatkan surplus sebesar 2,2 persen untuk elektoralnya,” katanya.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post Tak Semua Buruk, Isu-isu Ini Ampuh Untungkan Kedua Pasangan Calon appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2ProXlT
0 comments:
Post a Comment