
MALANGTODAY.NET – Islam sebagai agama rahmatan lil alaamiin lebih menekankan pada akhlak atau sopan dan santun. Akan tetapi, masalah pakaian tidak menjadi indikator seseorang benar atau salah, atau pula seseorang masuk surga atau tidak masuk surga.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau umat Islam untuk tidak saling menyalahkan dan mengafirkan. Melalui Ketua MUI Palu, Prof H. Zainal Abidin menyatakan mengafirkan seseorang atau sekelompok orang tidak memberikan dampak positif bagi yang menuding dan mengkafirkan.
“Oleh karena itu jangan memaksakan pendapat kita untuk diikuti oleh orang lain. Silahkan jalankan pendapatmu, tetapi jangan mengafirkan orang yang tidak sependapat dengan pendapat yang kalian anut,” sebutnya, Minggu (7/5).
Ia menegaskan jangan menuding orang bersalah serta mengafirkan seseorang atau sekelompok orang penganut faham tertentu dalam beragama dan dalam kehidupan sosial.
Saat ini, kata dia, sekelompok orang penganut faham tertentu cenderung menyalahkan dan mengafirkan penganut faham lain hanya karena berbeda pendapat pada hal-hal yang tidak prinsip dalam Islam.
“Misalkan ada yang pakai celana diatas mata kaki dan dibawah mata kaki. Mestinya hal-hal seperti itu tidak diperdebatkan, karena tidak prinsip dalam beragama atau dalam Islam,” ujarnya.
Zainal Arifin menegaskan tudingan mengafirkan seseorang atau sekelompok orang, muncul dari sekelompok orang yang menganut paham dan pendapat tertentu, dengan memakai suatu dalil dan suatu pendapat yang dianggapnya paling benar.
Padahal, sebut dia, orang yang mengafirkan dengan berlandaskan pada suatu dalil tertentu, tidak mengetahui asal muasal dalil yang digunakan atau sebab-sebab turunnya dalil tersebut. Bahkan tidak mengetahui posisi dalil yang digunakan apakah shahih, hasan atau dhaif. Demikian dikutip dari Antara.(zuk)
The post MUI: Pakaian Tidak Menjadi Indikator Seseorang Masuk Surga appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2pUyCpQ
0 comments:
Post a Comment