
MALANGTODAY.NET – Hari ini, 28 Oktober menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya para generasi muda. Karena pada tanggal ini, Sumpah Pemuda pertama kali dikumandangkan jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka.
Banyak generasi muda di seluruh penjuru bangsa, berbondong-bondong tak mau ketinggalan untuk memperingatinya. Tanpa terkecuali pemuda dan pemudi di Kota Malang, yang pada Sabtu (28/10) siang, menggelar aksi sebagai wujud memperingati apa yang dilakukan para pendahulunya.
Berjalan mulai dari kawasan Alun-Alun Kota Malang dan berakhir di kawasan Balai Kota Malang, puluhan mahasiswa dan pemuda tersebut menggelar aksi turun ke jalan.
Pemuda yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat itu, menjadikan momentum Sumpah Pemuda untuk mempropagandakan dan menyuarakan kepada masyarakat, tentang ketimpangan problematika yang terjadi.
“Khususnya dalam bidang pendidikan yang memang sangat jelas terlihat ketimpangannya,” papar Humas aksi turun jalan, Gede Satria pada wartawan, Sabtu (28/10).
Dalam aksi itu, poin utama yang dituntut menurutnya adalah menghentikan bentuk liberalisasi dan komersialisasi pendidikan. Serta menuntut pemerintah untuk membuka akses ruang demokrasi bagi rakyat sepenuhnya.
Mereka pun menuntut agar pemerintah segera mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis untuk rakyat.
Karena sejauh ini, dirinya menilai ada banyak hal yang tak sepatutnya dilakukan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di mana masih ada praktik pungli dan kecurangan jual beli pendidikan dari oknum yang tak bertanggungjawab.
“Mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, selalu dilibatkan dengan kasus serupa, pungli,” urainya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam aksinya itu, para muda-mudi yang tergabung juga menuntut kebebasan berpendapat, berorganisasi, dan berkumpul di muka umum. Pada nantinya, diharapkan ada pencabutan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas dan regulasi yang dinilai telah menciderai demokrasi rakyat.
Tuntutan berikutnya adalah meminta untuk diberikan hak pada pemuda dan rakyat, terkait jaminan akses pekerjaan yang layak.
Sebab sejauh ini, lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia dirasa masih banyak kekurangan, dan tak jarang membuat para sarjana menganggur.
“Kami pun menuntut kejelasan akan lapangan pekerjaan,” tambahnya lagi.
Selain beberapa tuntutan tersebut, peserta aksi juga menyuarakan tindakan represif terhadap gerakan rakyat dan keterlibatan militer di wilayah sipil.
Mereka menuntut untuk segera diwujudkan reforma agraria, menghapus sistem kerja kontrak, serta melawan politik uang murah.
Dalam aksi tersebut, beberapa pemuda dari IMM UMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Malang), SGMI (Solidaritas Gerakan Mahasiswa Indonesia), HMI FH UB (Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Hukum Universitas Brawijaya), dan SMART menjereng beberapa tulisan sebagai bentuk aksi. Selain itu ada juga orasi terbuka, di kawasan Balai Kota Malang dan gedung DPRD Kota Malang. (Pit/Ans)
The post Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Tuntutan Dari Arek Ngalam appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2xvgaqF
0 comments:
Post a Comment