
MALANGTODAY.NET – Tanah longsor merupakan bencana paling dominan melanda Kota Batu. Sebab itu, perlu adanya upaya penanggulangan dan pencegahan bencana, salah satunya dengan mengandalkan teknologi berupa alat sensor curah hujan.
Sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bekerjasama dengan mahasiswa Universitas Brawijaya memasang alat Sistem Informasi Deteksi Dini Bencana (SIDDB), Kamis (26/10).
Alat sensor SIDDB ini terdiri dari dua unit, yakni unit receiver, sebagai penerima sinyal (intensitas curah hujan) dipasang di Balaikota Among Tani.
Sementara unit transmitter sebagai alat deteksi pemberi sinyal (intensitas curah hujan) dipasang di SDN Sumberejo 1.
Ketua Penelitian Dr. Fatwa Ramdani mengatakan pemasangan SIDDB ini guna mendeteksi intensitas curah hujan. Mengingat curah hujan yang tinggi berpotensi mengakibatkan bencana tanah longsor.
“Alat ini bukan mendeteksi pergerakan tanah. Melainkan mendeteksi intensitas curah hujan,” terangnya kepada awak media di sela aktivitas pemasangan unit Receiver di Balaikota Amonf Rani, Kamis (26/10).
Cara kerja alat sensor, dijelaskan Fatwa, bahwa unit transmitter akan mendeteksi intensitas curah hujan yang terjadi. Tak hanya sensor, alat ini juga dilengkapi CCTV yang bisa diakses secara online dari pusat kendali.
Ketika curah hujan melebihi batas tresshold tertentu (indikator bahaya) mencapai 2000 milimeter per jam, akan ada tanda verifikasi (menyala) di unit receiver dan menyampaikan informasi di command centre Pusdalops BPBD.
“2000 milimeter per jam itu tanda curah hujan tinggi, berpotensi akibatkan longsor. Informasi itu muncul di layar komputer BPBD. Alat ini dilengkapi CCTV, juga bisa pantau keadaan dari situ,” urainya.
Berhubung pemasangan alat sensor tersedia satu unit saja, BPBD merekomendasikan pemasangan alat di daerah paling berpotensi terdampak bencana longsor yakni di Desa Sumberejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
“Desa Sumberejo ini punya kemiringan lereng lebih dari 40 derajat. Secara historis juga pernah dilanda bencana longsor,” imbuhnya.
Sementara, untuk kualitas alat sensor sendiri, dikatakan Fatwa sudah mengalami tahapan uji coba berkali-kali di laboratorium. “100 persen berfungsi baik. Kini tahap pengimplementasian, baru pertama kali, nanti kita lakukan monitoring dan evaluasi terus-menerus,” tutupnya. (Azm/end)
The post Rawan Tanah Longsor, Alat Sensor Curah Hujan Dipasang di Desa Sumberejo appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2iCBrMK
0 comments:
Post a Comment