
MALANGTODAY.NET – Abu sisa pembakaran yang berasal dari oven yang beroperasi di pabrik furnitur yang mengalami kebakaran di Jalan Ahmad Yani Desa Ardirejo Kecamatan Kepanjen ternyata banyak dikeluhkan warga sekitar.
“Tiap hari abunya ke rumah-rumah warga, itu limbah hasil pembakaran tidak di bersihkan selama satu tahun. Kalau ada angin, limbah itu debunya berdampak ke warga,” ujar salah satu warga, Nur Slamet kepada MalangTODAY, Selasa (23/5).
Masih kata Nur Slamet, limbah pabrik furnitur yang sudah beroperasi sejak tahun 1997 itu mencemari lingkungan warga sekitar 5 tahun yang lalu sejak tanah warga yang berada di sebelah pabrik dibeli pihak pabrik. Jadi diluar area pabrik tersebut dibuat tempat untuk membuang limbah. Warga sudah mencoba komplain ke pabrik tapi selalu tidak direspon.
Pernyataan Nur Slamet diamini oleh warga lainnya yaitu, Sulistyono, ia mengatakan belum ada itikat baik dari pabrik untuk mediasi dengan warga terkait limbah yang mencemari lingkungan.
“Warga disini resah mas, sudah lama laporan ke satpam tidak ada tanggapan, ke pabrik juga tidak ada tanggapan. Ijin lingkungan saja tidak ada,” kata Sulistyono.
Ia menambahkan, dari limbah pabrik tersebut jika abu sisa pembakaran terkena hembusan angin berdampak kepada warga sekitar yang biasanya terserang penyakit gatal-gatal.
“Dampaknya ke warga kadang gatal-gatal, juga kan banyak anak-anak disini mas,” jelasnya.
The post Limbah Pabrik Furnitur Dikeluhkan Warga Karena Cemari Lingkungan appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2rOo8IT
0 comments:
Post a Comment