Saturday, September 30, 2017

Begini Perseteruan Taksi Online vs Taksi Konvensional di Kota Malang


Pipit Anggraeni

MALANGTODAY.NET – Kembali memanas, begini perseteruan taksi online vs taksi konvensional di Kota Malang. Setelah sempat redam dalam kurun waktu kurang lebih lima bulan, perselisihan diantara ke duanya pun kembali memuncak.

Sabtu (30/9) dini hari, sebuah taksi online diketahui beraktivitas di kawasan Stasiun Kota Baru. Sopir angkot yang tak terima pun mencoba menghampiri. Karena para sopir angkot beranggapan, sampai belum ada keputusan final dari pemerintah, maka taksi online dilarang untuk beroperasi.

Berdasarkan keterangan yang didapat MalangTODAY, untuk menghindari perselisihan antara ke dua belah pihak, maka para sopir yang bersangkutan pun melakukan koordinasi di kantor Dinas Perhubungan Kota Malang. Setelah sebelumnya sempat akan melakukan pertemuan di Polresta Malang dan pos polisi Alun-alun kota.

“Tadi katanya ditemukan taksi online beroperasi di kawasan Stasiun Kota Baru, lalu di bawa ke kantor Dishub untuk berkoordinasi,” kata Kabid Pengendalian dan Penertiban Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Gameliel Raymond Matondang pada wartawan, Sabtu (30/9).

Dalam pertemuan yang sebelumnya tidak diagendakan itu, Raymond menegaskan bahwa Dishub belum mengeluarkan satu pun izin kepada para taksi online. Sehingga, taksi online diminta bersabar dan tidak beraktivitas sampai November mendatang.

“Karena tadi berdasar laporan, katanya sopir taksi online yang dimaksud keukuh mengatakan jika dia berizin,” paparnya.

Usai melakukan pertemuan, kondisi di lapangan ternyata sedikit memanas. Para sopir taksi online pun melakukan pertemuan dengan Wakil Walikota Malang. Lantaran mereka tidak terima setelah mengetahui mobil rekannya yang di bawa ke Dishub telah diciderai.

“Jadi pas keluar dari kantor Dishub, mobil rekan kita banyak baret dan ban mobilnya dirobek. Akhirnya kita menghubungi pak Wawali,” terang anggota paguyuban mitra online (PMO), Sandy Timothy di sela-sela pertemuan yang dilakukan di kawasan Lapangan Rampal Malang.

Tanpa pengawalan, Wakil Walikota Malang, Sutiaji pun mendatangi para sopir taksi online yang berkumpul di kawasan Lapangan Rampal dengan mengendarai mobil pribadinya. Dalam pertemuan itu, Sutiaji mencoba meredam emosi dari masing-masing pihak.

“Saya dihubungi teman-teman, katanya ada kejadian kecil di Jalan Pajajaran. Jadi saya datang agar nggak sampai ada perselisihan,” papar pria nomor dua di Kota Malang ini.

Dengan kejadian ini, menurutnya pemerintah akan segera mencari solusi baru agar tidak berbelit-belit dan berlanjut. Dia berjanji kebijakan yang dibuat akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing industri taksi online dan konvensional, maupun masyarakat sebagai konsumen.

“Karena pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat,” urai pria berkacamata itu.

Sejauh ini, tindakan tegas menurutmu memang belum dapat dilakukan. Karena Permenhub Nomor 26 Tahun 2017 baru saja dicabut dan masih menunggu kepastian baru. Selama masih ada kekosongan hukum, maka semua pihak ia harap bersabar dan saling menghormati. (Pit/end)

The post Begini Perseteruan Taksi Online vs Taksi Konvensional di Kota Malang appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2x4qdlx

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment