
MALANGTODAY.NET – Pilkada 2018 sudah di depan mata. Berbagai partai besar di Kota Malang pun masih saling lirik sana sini untuk dapat berpartisipasi dalam ajang pesta rakyat itu. Sistem koalisi masih bergulir dan banyak kemungkinan yang akan muncul. Tentang, siapa gandeng siapa?
Salah satu koalisi partai yang sudah terbentuk dalam menghadapi Pilkada 2018 mendatang adalah gabungan antara Hanura–PAN. Dua partai ini sepakat mengusung anggota DPRD Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban sebagai bakal calon wali kota di Pilkada tersebut.
Meski belum lama ini juga santer diperdengarkan bahwa nama Ashanty menguat sebagai bakal calon Wali Kota Malang dari koalisi tersebut. Namum pada akhirnya, sosok Nanda menjadi pilihan dari partai yang sudah saling mendukung itu.
Sebagai gerbong baru yang siap menggoyang dominasi petahana di Pilkada Kota Malang, poros Hanura–PAN (Harapan) terus menggeber komunikasi politik dengan partai lain demi menambah amunisi. Paling dekat, dua partai itu kini sedang intens menjalin koalisi dengan PKS, yang memiliki tiga suara di legislatif.
Jika tiga partai itu bergabung dalam satu poros, maka sudah bisa dipastikan koalisi tersebut dapat mengajukan pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang. Karena total kursi di legislatif berjumlah 10, sedangkan syarat pengajuan minimal sembilan kursi.
Ketua DPD PKS Kota Malang, Ernanto Joko Purnomo, menegaskan, jika komunikasi dengan poros Harapan intens dilakukan termasuk dengan beberapa partai lainnya.
“Dengan Harapan memang belum deal, namun saat ini kita sedang menjalin komunikasi dengan DPW. Dari semua komunikasi politik yang sudah terbangun kita laporkan, dan tentu putusan itu ada pada pimpinan partai. Tapi pimpinan dalam memutuskan pimpinan pasti melihat dinamika yang ada di Kota Malang,” kata Ernanto Joko Purnomo.
Jika ditarik kebelakang, beberapa partai politik termasuk Gerindra, PKS, PPP, Nasdem, PAN sempat melakukan koordinasi menciptakan koalisi. Namun, rencana itu terhempas seiring perkembangan peta politik dan perubahan struktur di beberapa partai. Apalagi, komunikasi itu juga terbentur agenda partai untuk melakukan verifikasi anggota, sehingga banyak waktu tersita.
“Kita memang kena jadwal verifikasi parpol yang cukup melelahkan, jadi komunikasi politik ada sedikit jeda. Namun, pengennya kita urusan Pilkada segera selesai sehingga bisa fokus di Pileg 2019,” tukasnya.
Melihat dari rekam jejak kedekatan PKS–Hanura, maka bisa saja koalisi itu terealisasi. Sedikitnya ada dua alasan, pertama, pada Pilkada tahun 2013 lalu, Hanura merupakan partai pendukung pasangan Agus Dono – Arif Hari Setiawan yang diusung Demokrat dan PKS. Kedua, di tataran legislatif sendiri, Hanura – PKS tergabung dalam satu fraksi. Sehingga, dua alasan itu cukup kuat bagaimana kedekatan dan intensitas komunikasi politik yang dibangun.
Seiring berjalannya waktu dan mendekati Pilkada 2018, berbagai partai di kota pendidikan ini juga semakin unjuk gigi. Saling menunjukkan kekuatan dan perannya di masyarakat. Seperti Gerindra, yang memang cukup diperhitungkan dalam peta politik tahun depan.
Jika mencoba mengulang kesuksesan M. Anton pada empat tahun lalu, Gerindra sebenarnya memjadi salah satu kuncinya. Karena partai berlogo burung Garuda ini telah mengantar Anton menjadi Walikota Malang periode 2013-2018. Meski pada akhirnya, pria yang kini masih menduduki kursi N1 itu telah berpindah ke lain hati di pangkuan PKB.
Partai pemilik empat kursi di legislatif ini dalam perjalanannya menuju Pilkada Kota Malang telah membuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota. Sudah ada tiga nama yang mendaftar yakni Ahmad Subandi, Sabil el Ahsan dan Suwarso. Namun, disisi lain, sosok sang Ketua DPC Partai Gerindra, Moreno Suprapto yang kini duduk sebagai anggota DPR RI merupakan calon kuat yang akan diajukan oleh partai besutan Prabowo Subianto itu.
Bahkan, kini isu duet Nanda Gudban–Moreno Suprapto mulai ramai diperbincangkan banyak kalangan sebagai pasangan yang layak maju dalam ajang Pilkada 2018. Hal ini semakin membuka peluang komunikasi poros Harapan dengan partai Gerindra.
Menanggapi adanya koalisi Harapan–Gerindra, Sekertaris DPD PAN Kota Malang, Dito Arif menegaskan jika pihaknya sangat mendukung adanya koalisi itu. “Koalisi Harapan dengan PKS tinggal sedikit lagi terealisasi, kalau ada tambahan dari Gerindra kami sangat mendukung hal itu. Memang ada rencana dari Harapan untuk komunikasi dengan Gerindra,” kata Dito Arif.
Menurutnya koalisi ini akan menjadi gerbong besar kekuatan politik di Kota Malang dalam menghadapi pilkada, karena sudah mengumpulkan sebanyak 14 kursi di legislatif. “Kita harap koalisi ini membawa angin segar bagi perpolitikan di Kota Malang,” tukasnya.
Meski begitu, ada banyak kemungkinan baru lainnya tentang proses koalisi dari setiap partai politik. Karena bukan tidak mungkin, kejutan akan datang mendekati proses pesta rakyat itu. Mengingat, ada banyak nama kuat dari berbagai parpol yang saat ini masih terus menghangat di telinga publik. (Pit/end)
The post Peta Politik Pilkada Kota Malang Tahun 2018, Siapa Gandeng Siapa? appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2xiOzcd
0 comments:
Post a Comment