
MALANGTODAY.NET – Anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini membawa dampak pada produksi panen buah apel di Kota Batu. Dampak tersebut terasa bagi sejumlah pengusaha produksi keripik apel.
Salah satu pengusaha keripik apel Kota Batu, Nuril Suryani menuturkan penurunan produksi keripik apel miliknya sudah terasa sejak lima bulan terakhir. Dikarenakan produksi bahan baku buah apel juga mengalami penurunan panen.
“Iya mas kira-kira sudah mulai menurun sejak lima bulan terakhir. Dari petani apelnya sendiri juga alami penurunan panen, cuacanya tidak bagus,” kata Nurul kepada MalangTODAY, Selasa (10/10).
Untuk kebutuhan produksi keripik apelnya, lanjut Nuril, membutuhkan bahan baku buah apel sekitar 8 kuintal per hari.
“Dari jumlah 8 kuintal itu bisa produksi sekitar 110 kilogram keripik,” urainya.
Tak hanya mengalami penurunan produksi, daya konsumsi masyarakat pada keripik apel juga mengalami penurunan.
“Pasaran keripik apel juga gak seramai dulu, Mas. Melesu,” keluhnya.
Menurunnya produksi buah apel juga diakui petani Apel asal Desa Bulukerto, Suhermawan. Dikarenakan faktor anomali cuaca akhir-akhir ini mengakibatkan pertumbuhan bunga apel tidak maksimal.
“Faktor cuaca ekstrem, angin dan kabut, Mas. Bunganya jadi rontok, sehingga bakal buahnya jadi gak selebat sebelumnya,” paparnya kepada MalangTODAY saat dihubungi, Selasa (10/10).
Ia melanjutkan, sebelumnya ia bisa memanen apel sekitar 9 kuintal lebih. Sebab anomali cuaca, hasil panenan pohon apel menurun hampir 70 persen.
“Ya gimana mas, faktor cuacanya seperti itu. Jadi ya bersabar saja. Beberapa kali juga pernah ngalamin seperti kayak gini,” imbuhnya.(azm/zuk)
The post Produksi Oleh-Oleh Keripik Apel Khas Kota Batu Melesu, Kenapa? appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2xuJ1PY
0 comments:
Post a Comment