
MALANGTODAY.NET – Pemkot Malang telah mengabulkan tuntutan paguyuban sopir angkutan konvensional, dalam hal ini menutup aktivitas operasional transportasi online, Selasa (26/9).
Namun, kebijakan tersebut rupanya masih dinilai para sopir angkutan konvensional belum menjawab permasalahan yang ada.
Seperti diungkapkan salah satu perwakilan dari Citra Taxi Group, Hariadi. Keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, menurutnya dirasa masih belum solutif.
“Dari hasil koordinasi kami, pernyataan Wawali masih belum sepenuhnya kita sepakati. Besok akan diadakan koordinasi lagi mengundang 12 perwakilan masing-masing jalur untuk bertemu langsung dengan pihak perwakilan Pemprov,” ungkapnya ditemui MalangTODAY, Selasa (26/9).
BACA JUGA: Sopir Angkot Minta Blokir Aplikasi Go-Jek, Begini Jawaban Wawali Malang
Meski aksi mogok massal sepakat dibubarkan, pihaknya masih akan terus menuntut kejelasan regulasi pemerintah. Jika dirasa tidak ada kesepakatan yang tercapai, pihaknya tak segan akan melangsungkan aksi mogok lagi.
“Kita tetap konsisten dengan tuntutan kami, yaitu menolak operasional transportasi online. Kita akan terus lakukan aksi mogok lagi, sampai aturan hukumnya terbit jelas,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Walikota Malang telah mensosialisasikan penutupan kepada pimpinan transportasi online di Kota Malang. Kendati demikian, ia juga mengakui bahwa kebijakan tersebut tidak sepenuhnya kuat, sebab tidak memiliki landasan hukum yang jelas.(azm/zuk)
The post Demo Sopir Angkot, Paguyuban: Kebijakan Pemkot Malang Menggantung appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2yDzmU5
0 comments:
Post a Comment