Saturday, September 23, 2017

Festival Kuda Lumping, Upaya Lestarikan Budaya Malangan


MALANGTODAY.NET – Festival Kuda Lumping Kota Malang Tahun 2017 resmi digelar. Ratusan seniman asal Kota Malang pun unjuk gigi di ajang yang diselenggarakan di kawasan Simpang Balapan itu. Dengan energik, satu persatu peserta menunjukkan kebolehannya dihadapan ribuan penonton.

Walikota Malang, M. Anton mengatakan, kegiatan tahunan itu merupakan salah satu bentuk upaya untuk melestarikan kesenian dan budaya asli bangsa Indonesia. Jaranan, atau Kuda Lumping memiliki nilai tradisi yang amat bagus dan selalu banyak menarik perhatian berbagai kalangan. Tanpa kecuali para turis mancanegara, yang memang selalu datang untuk melihat suguhan tradisi dari setiap daerah.

“Festival ini, juga menjadi salah satu cara untuk mengajak anak-anak kita selalu cinta akan budayanya di tengah gempuran modernisasi,” katanya ketika membuka acara Festival, Minggu (24/9).

Tak sekedar melestarikan budaya saja, festival yang digelar itu menurutnya juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pariwisata di kota pendidikan ini. Kegiatan ini ditargetkan mampu memberi kontribusi nyata dalam perkembangan kota.

Dia juga menegaskan, kesenian tradisional menjadi sangat penting dan memang harus menjadi kebanggan. Pelestarian dengan berbagai cara pun dapat dilakukan, dengan terus mengemasnya secara lebih kekinian. Sehingga, para generasi penerus tak enggan untuk terjun langsung di dalamnya.

“Saya sangat bangga melihat antusias masyarakat yang luar biasa. Bisa dilihat dari penontonnya yang sangat banyak,” tambah pria yang akrab disapa Abah Anton itu.

Lebih lanjut dia menyampaikan, apresiasi besar juga diberikan kepada para pelaku kesenian yang selama ini dengan sangat telaten menekuni serta melestarikan beragam kesenian di Kota Malang. Atas nama pemerintah, Anton pun meminta agar para seniman terus menularkan semangatnya itu kepada para generasi penerus.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni menambahkan, rangkaian kegiatan Festival Kuda lumping ini pada dasarnya memang bertujuan untuk memelihara, melestarikan, dan mengembangkan budaya kuda lumping. Sebagai pemerintah, maka Disbudpar berkewajiban untuk membina para seniman tersebut.

“Kami harus terus membina setiap sanggar yang ada untuk terus melestarikan seni dan budaya tradisi leluhur kita,” paparnya panjang.

Dalam gelaran ini, lanjutnya, sekitar 27 grup kuda lumping ikut serta dengan melibatkan sekitar 750 peserta. Kegiatan ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp 25 juta dengan beberapa kategori. Diantaranya kategori lima penyaji terbaik non ranking, penyaji tari terbaik non ranking, penata musik terbaik non ranking dan penata busana rias terbaik non ranking.

Masing-masing peserta diberi kesempatan kutang lebih 10 menit untuk menunjukkan kebolehannya. Di hadapan para dewan juri, para peserta pun dengan sangat antusias memperlihatkan kemampuannya. (Pit/end)

The post Festival Kuda Lumping, Upaya Lestarikan Budaya Malangan appeared first on MalangTODAY.

http://ift.tt/2wKFlcD

0 comments:

Post a Comment