
MALANGTODAY.NET – Jika biasanya pemilihan Ketua RT/RW dilakukan atas dasar asas mufakat dan musyawarah, hal ini tak berlaku lagi bagi warga Kelurahan Sisir Kota Batu.
Berbeda dari tahun sebelumnya, pemilihan Ketua RT/RW disini dilangsungkan secara demokratis laiknya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg) ataupun Pemilihan Presiden (Pilpres).
Kepala Kelurahan Sisir, Dian Fachroni Kurniawan mengatakan, pemilihan serentak Ketua RT/RW ini dilaksanakan guna menumbuhkan nilai demokrasi sejak dini, dari lingkup terkecil yaitu lingkungan keluarga.
“Jadi, sebelum memilih diharapkan ada wacana diskusi di masing-masing keluarga terkait memilih pemangku wilayah masing-masing,” ungkapnya kepada MalangTODAY.
Selain itu, lanjut Dian, pemilihan juga dilaksanakan mengingat masa purna tugas pejabat tingkat RT/RW di Kota Batu telah habis.
“Tertanggal 30 September 2017, Ketua RT/RW lama sudah masuki purna tugas, sehingga harus diadakan pemilihan baru. Mewujudkan demokrasi, kami mengadopsi metode pemilu layaknya kepanitiaan KPU,” imbuhnya.
Sesuai teknis pemilu, jelas Dian, ditetapkan satu suara untuk satu Kartu Keluarga (KK). Jadi, jumlah pemilih yang tercatat ada 6.852 KK.
“Namun, ada pengecualian khusus di RW 6, teknis pemilihannya didasarkan pada one man one vote (satu orang, satu suara). Jadi, kalau sudah diatas umur 17 tahun, ia sudah punya hak pilih,” terang Dian.
Apresiasi terhadap penanaman nilai demokrasi juga diamini salah satu warga RT 3/RW 6, Yolenta.
Yolenta (21) yang datang ke TPS bersama ibunya ini menilai metode pemilu di tingkatan RT/RW ini sangat baik untuk keberlangsungan demokrasi, tentang suara rakyat.
“Bagus dong kemajuan. Ini sebagai pertanda bagus para pemangku wilayah mulai mendengarkan suara masyakat,” tuturnya usai pencoblosan, Minggu (24/9).
Dengan begitu, lanjut mahasiswi FISIP Universitas Brawijaya ini, melalui metode pemilu dalam proses pemilihan Ketua RT/RW punya dampak positif terhadap generasi muda, dalam edukasi berdemokrasi sejak dini, di tingkatan RT/RW.
“Selama ini kan, pemilihan RT hanya melibatkan segelintir pihak. Kalau gini kan kita yang generasi muda juga ikutan bisa bersuara,” tandas cewek kelahiran 1995 ini.
Pantauan MalangTODAY di TPS 34 di RW 6 Jalan Dorowati Kelurahan Sisir, bangunan hanggar olahraga di MI Miftahul Ulum disulap sedemikian rupa serupa gelaran pemilu.
Mulai dari dihadirkan fasilitas teratak, bilik suara, papan daftar pemilih tetap, undangan C1, surat suara, tinta celup hingga Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS).
“Tidak hanya fasilitas, tahap pencalonan juga kami atur sebagaimana mekanisme pemilu dari KPU. Di RW 6 ini, kami ada 10 RT/TPS,” ungkap Wakil Ketua RW 6 Kelurahan Sisir, Samsul Huda saat ditemui MalangTODAY di lokasi, Minggu (24/9).
Ditanya soal jumlah bakal calon, diungkapkan Samsul, RW 6 memiliki sejumlah bacalon Ketua RT 13 orang dan 1 orang bacalon petahana Ketua RW.
“Bacalon RW-nya petahana mas cuma satu. Kalau bacalon RT-nya ada 13 orang. Yang calon tunggal ada 7 RT,” jelasnya.
Usut punya usut, ternyata gelaran pemilihan ketua RT/RW serentak menggunakan metode pemilu ini bukan kali pertama. “Ndak mas, tradisi ini sudah jalan sejak tahun 2015 silam,” timpal Samsul.
Sebagai informasi, pemilihan Ketua RT/RW di Kelurahan Sisir ini dilakukan serentak di masing-masing TPS/RT. Total ada 13 RW dan 82 RT yang ada di Kelurahan tersebut.
Pemilihan dinyatakan ditutup pada pukul 12.00 WIB. Tahap selanjutnya, dilakukan proses penghitungan suara, termasuk klasifikasi jumlah suara sah dan tidak sah. (Azm/end)
The post Unik, Pemilihan Ketua RT/RW di Kelurahan Sisir Kota Batu Ini Bak Pilkada appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2xrWe93
0 comments:
Post a Comment