
MALANGTODAY.NET– 11 September diperingati sebagai hari radio nasional. Radio yang memiliki peran menyampaikan informasi ini ternyata menjadi sejarah akan lahirnya Warkop DKI.
Siapa yang nggak tahu Warkop DKI? Grup lawak yang filmnya booming pada tahun 70-an ini masih eksis di kalangan anak muda jaman sekarang. Meskipun sekarang hanya tersisa Indro sebagai personilnya, tapi Warkop DKI tetap berjaya di hati masyarakat.
Saat liburan, stasiun televisi banyak yang menayangkan film-film ini. Dijamin nggak bakal bosan meski nonton berkali-kali. Apalagi sekarang sudah dibuat versi terbarunya, Warkop DKI Reborn.
Warkop DKI Reborn sukses di pasaran pada tahun 2016 dan di tahun 2017 dirilislah Warkop DKI Reborn Part 2 Jangkrik Boss. Film sekuel keduanya ini pun mampu menembus angka 300 ribu penonton di hari pertama penayangannya. Nilai tersebut melampaui Part 1 yang hanya 270 ribu penonton.
Dengan suksesnya film-film besutan Warkop DKI tersebut, bagaimanakah sejarahnya dan apa hubungannya dengan radio?
Nah, singkat cerita, nama Warkop yang pertama muncul adalah Warkop Prambors. Ya, Prambors. Pasti sering dengar kan? Prambors ini adalah salah satu radio anak muda yang berada di Jakarta (sekarang sudah ada frekuensinya di beberapa kota besar di Indonesia).
Mereka mengudarakan lawakan-lawakannya di radio tersebut. Kok bisa? Iya karena Kepala bagian Programming Prambors, Temmy Lesanpura menginginkan ada acara lawak disana.
Akhirnya grup yang personilnya terdiri dari Kasino (Kasino Hadiwibowo), Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro) pun mengisi acara ini. Acara yang diputar Prambors setiap Jumat malam itu berjudul Obrolan Santai di Warung Kopi.
Terbiasa melawak di radio, membuat mereka demam panggung ketika harus melawak secara langsung. Dikutip dari Wikipedia, Warkop tampil di panggung pertama kali saat prom night SMA 9 Jakarta di Hotel Indonesia. Waktu terus berjalan, panggung demi panggung mereka jajaki hingga akhirnya tenar.
Sayangnya, Nanu dan Rudy berhenti dari Warkop Prambors. Rudy menggeluti dunia jurnalis dan Nanu meninggal karena sakit. Akhirnya tersisa Dono, Kasino, dan Indro yang awet hingga sekarang walaupun Dono dan Kasino telah tiada.
Mereka pun memutuskan berganti nama dari Warkop Prambors menjadi Warkop DKI. Warkop adalah singkatan warung kopi dan DKI memiliki kepanjangan Dono, Kasino, dan Indro.
Pengubahan nama ini mereka lakukan supaya lebih mandiri. Sebab jika nama Prambors tetap tersemat di nama tenar Warkop, mereka harus terus membayar royalti ke Prambors.
Kontributor : Almira Sifak Fauziah Narariya
The post Warkop DKI dan Hari Radio Nasional, Ada Apa? appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2jhFSfB
0 comments:
Post a Comment