Thursday, November 29, 2018

Begini Cara Orang Bali Ajak Pulang Arwah Agar Tidak Gentayangan


Endra Kurniawan

MALANGTODAY.NET – Arwah atau roh gentayangan biasanya adalah roh yang tertinggal di bekas lokasi suatu kejadian. Roh-roh ini umumnya merupakan korban meninggal dari kecelakaan, pembunuhan, dan lainnya. Tak jarang, mereka memberikan aura negatif ke daerah sekitar.

Dalam tradisi Bali, masyarakat Hindu Bali memiliki cara sendiri yang bisa mengantarkan roh agar pulang dan tidak gentayangan di lokasi kejadian. Caranya yaitu dengan melakukan ritual Ngulapin.

BACA JUGA: Anya Geraldine Berbagi Pengalaman Syuting Film Horor di Bali

Ngulapin berasal dari Bahasa Jawa Kuno dan Bali yaitu ulap yang berarti silau. Biasa diartikan sebagai penghalau energi negatif yang datang.

Dikutip dari Inputbali.com, upacara Ngulapin sendiri biasanya dilakukan untuk menormalisasi kehidupan seseorang setelah mengalami kejadian yang mengejutkan seperti kecelakaan.

Saat terjadi kecelakaan dan korban meninggal di tempat, maka rohnya akan tertinggal di lokasi. Tujuan dari upacara Ngulapin ini adalah untuk memanggil roh tersebut dan mengantarnya pulang.

“Upacara Ngulapin merupakan upacara pra Pitra Yadnya (upacara untuk para leluhur) yang bertujuan agar roh yang telah meninggal tidak bergentayangan,” ujar dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharya Nanda dilansir dari Baliexpress.jawapos.com (29/11/2018).

Setelah dilakukan upacara Ngulapin, keluarga masih tetap harus menyelesaikan rangkaian upacara Pitra Yadnya seperti Ngaben.

BACA JUGA: Asal Usul Terbentuknya Pulau Bali, Dari Legenda Hingga Penelitian Ilmuwan

“Tetap harus diaben atau kremasi, Ngulapin hanya menuntun Sang Atman (roh) yang tertinggal di lokasi, untuk diajak pulang. Selanjutnya kembali lagi kepada keluarga, mau langsung diupacarai atau dititipkan dulu di pertiwi,” jelasnya kemudian.

Pelaksanaan upacara Ngulapin ini dilengkapi dengan banten (sesajen). Banten inilah yang dipercaya dapat membawa roh kembali pulang.

Banten yang disediakan berupa banten Pangresikan maupun banten Ayaban Tumpeng Lima. Pada banten Ayaban Tumpeng Lima terdapat Sanggah Urip. Nantinya Sanggah Urip akan diletakkan di samping jasad saat upacara Ngaben.

“Dalam upacara Ngaben pasti ada Sanggah Urip yang ditaruh di dekat jenazah. Nah, Sanggah Urip itu fungsinya sebagai tempat stananya Sang Atman (roh) agar tetap berada di dekat jenazah. Agar Sang Atman tidak lepas atau gentayangan,” ungkapnya.

BACA JUGA: 3 Hutan di Bali Ini Simpan Cerita Mistis

Menurutnya, Sanggah Urip adalah tempat roh tersebut dan harus berada di dekat jasad aslinya.

“Atman perlu berada di dekat jenazah ketika prosesi pangabenan karena pada saat upacara Pangaskaran atau inisiasi Roh (pelepasan Atman dengan suksma sariranya), Atman harus tetap berada di dekat jenazahnya. Maka itu, sangat penting bagi mereka yang meninggal salah pati, keluarganya melaksanakan ritual Ngulapin,” tegasnya.


Penulis: Almira Sifak
Editor: Almira Sifak

The post Begini Cara Orang Bali Ajak Pulang Arwah Agar Tidak Gentayangan appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2KGmsLt

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment