
MALANGTODAY.NET – Pengurangan Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) pada tingkat sarjana dan diploma tengah dikaji oleh Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti). Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir melalui laman Republika menyatakan, selama ini SKS yang ada pada perkuliahan di perguruan tinggi sangat membebani mahasiswa.
Menristekdikti menyampaikan, di luar negeri untuk menjadi seorang Undergraduate hanya butuh 120 SKS. Sedangkan di Indonesia sekarang ini mencapai 144 SKS. Kendati begitu, di luar negeri S1 diakui sebagai Undergraduate dan tidak pernah diakui sebagai master.
Sedangkan untuk Diploma, mereka hanya butuh 90 sampai 100 SKS. Inilah yang akan kita lakukan penataan ulang. “Kemungkinan akan ada perubahan, tapi saya sedang minta kajian para eselon I di lingkungan Kemenristekdikti dan meminta masukan dari berbagai perguruan tinggi,” kata dia.
Beda dengan Indonesia, infrastruktur pendidikan di luar negeri tentu sudah mumpuni. Seperti yang diungkapkan Dosen Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Sandi Jaya Saputra melalui laman Pikiran Rakyat, bahwa pengurangan SKS akan berjalan optimal dan berdampak signifikan terhadap kualitas pendidikan tinggi nasional. Tidak hanya bagi mahasiswa, namun dosen juga banyak memiliki waktu untuk melakukan penelitian.
“Tapi problemnya adalah kebijakan ini kan mengadopsi kuliah di luar negeri, contoh Inggris. Kalau di negara maju, semua infrastruktur penunjang pendidikan sudah memadai dan sistem seleksi masuk perguruan tinggi sesuai standar. Di Indonesia, kualitas mahasiswa yang masuk melalui SBMPTN sudah teruji bagus. Tapi yang jalur lain masih belum. Kondisi ini akan jadi kendala,” ujar Sandi.
Sandi menilai, pemerintah harus terlebih dahulu memberikan contoh. Yakni dengan memilih kampus-kampus yang sudah berinfrastruktur lengkap. “Karena banyak kampus kecil yang belum punya lab, padahal kalau SKS dikurangi, seperti di Inggris aktivitas mahasiswa di sana diarahkan untuk banyak praktik di lab,” ujarnya.
Jika memang berhasil diterapkan Sandi menilai hal ini bisa untuk meningkatkan daya saing sarjana. Dengan berkurangnya SKS, otomatis beban kerja dosen dan mahasiswa akan lebih terminimalisir. “Saya pribadi happy, ya, karena akan memiliki banyak waktu untuk melakukan penelitian,” ucapnya.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post Kabar Baik Mahasiswa! Jumlah SKS Bagi Diploma-Sarjana Akan Dikurangi appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2AFZmzY
0 comments:
Post a Comment