
MALANGTODAY.NET– Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pada Senin (11/9) mengancam akan membubarkan partai oposisi terbesar, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), jika terus mendukung tokoh Kem Sokha yang kini dipenjara dengan tudingan pengkhianatan.
Kem Sokha ditangkap pada 3 September lalu dan dituding berniat menjatuhkan pemerintahan dengan bantuan Amerika Serikat.
Sejumlah negara Barat mengkritik penangkapan tersebut, sementara CNRP menyebutnya sebagai kebijakan tidak masuk akal dan akan terus mendukung Kem Sokha.
“Jika partai politik itu terus membela pengkhianat ini, maka partai tersebut juga merupakan lembaga pengkhianat. Jadi partai tersebut tidak boleh dibiarkan berpartisipasi dalam proses demokrasi di Kamboja,” kata Hun Sen dalam sebuah acara di Phnom Penh.
Dia mengatakan bahwa, jika tindakan pengkhianatan itu melibatkan semua anggota partai, maka para penegak hukum harus turun tangan, “yang berarti pembubaran partai.” Pada Senin, parlemen setempat sepakat untuk membiarkan penangkapan Kem Sokha.
CNRP memboikotnya, namun keputusan itu tetap sah karena partai asal Hun Sen, Partai Rakyat Kamboja (CPP) menguasai mayoritas dengan 67 dari 123 kursi.
Voting tersebut ditujukan untuk memilih apakah penangkapan Kem Sokha bisa dibiarkan mengingat tokoh tersebut mempunyai hak imunitas dari persekusi sebagai anggota parlemen terpilih.
Bukti pengkhianatan Kem Sokha saat ini hanya berupa video dari kejadian tahun 2013 saat dia mendiskusikan strategi memperoleh kekuasaan dengan bantuan dari Amerika Serikat. Para pengacara Kem Sokha menepis bukti tersebut dan mengatakan bahwa dia hanya membicarakan strategi pemenangan pemilu.
Sejumlah anggota parlemen dari partai oposisi sudah mengunjungi penjara tempat Kem Sokha ditahan untuk meminta otoritas melepaskannya. Mereka mengatakan penangkapan itu ilegal karena semua anggota parlemen dilindungi oleh hak imunitas.
“Kem Sokha adalah pemimpin partai kami dan akan tetap menjadi pemimpin pada masa mendatang. Kami meminta dia segera dilepaskan tanpa syarat apapun,” kata wakil pemimpin partai CNRP, Mu Sochua di depan bangunan penjara.
Pihak otoritas sendiri memilih untuk mengetatkan pengamanan di sekitar penjara yang terletak beberapa jam dari ibu kota, Phnom Penh. Namun demonstrasi kecil dari anggota parlemen itu dibiarkan tanpa ada upaya pembubaran.
Hun Sen, pria berusia 65 tahun mantan komandan Khmer Merah, telah menjadi penguasai di Kamboja selama lebih dari 30 tahun dan mengatakan pada pekan lalu bahwa dirinya akan terus menjadi pemimpin hingga 10 tahun mendatang.
Sejumlah lembaga pembela hak asasi manusia mengecam penangkapan Kem Sokha. Mereka khawatir penangkapan itu menjadi preseden buruk yang merusak jalannya pemilu tahun depan. Demikian dikutip dari Antara.
The post Alasan Berkhianat, PM Kamboja Ancam Bubarkan Partai Oposisi appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2gV5nm9
0 comments:
Post a Comment