
MALANGTODAY.NET – Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas secara khusus mengimbau kepada masyarakat muslim Tanah Air yang berempati dan berniat menyalurkan bantuan dalam krisis Rohingya, agar penyalurannya dilakukan secara tepat, melalui wadah yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Karena kami melihat ada indikasi satu kelompok yang memanfaatkan isu ini untuk menggalang dana, lalu bantuan tersebut nantinya disalurkan untuk menyokong kelompok-kelompok separatis di Myanmar, kelompok-kelompok jihadis yang kalau di kita diistilahkan kelompok teroris itu, yang memang banyak ada di Rohingya itu,” katanya.
Oleh karena itulah, Yaqut mengimbau masyarakat Indonesia khususnya kalangan muslim Tanah Air agar teliti dalam memberikan bantuan agar tidak disalahgunakan yang justru akan menumbuhkembangkan terorisme di Myanmar,” imbau Yaqut Cholil Qoumas.
Disamping itu, anggota Komisi III DPR RI ini mengimbau masyarakat muslim Indonesia untuk hati-hati menyikapi krisis kemanusiaan yang dialami komunitas muslim Rohingya di Myanmar karena ada indikasi “pemelintiran” isu berlatar geoekonomi tersebut ke sentimen agama yang bisa memicu radikalisme.
“Dalam kaitan isu kemanusiaan tersebut, tentu GP Ansor sangat marah, bahwa ada manusia yang sangat kejam terhadap manusia yang lain. Namun yang perlu digarisbawahi, kita, muslim Indonesia, tidak boleh salah dalam melihat atas apa yang sebenarnya terjadi di Rohingya,” kata Yaqut dikonfirmasi usai menghadiri Konfercab GP Ansor Cabang Tulungagung di Tulungagung, Minggu (3/9), dikutip dari Antara.
Yaqut yang juga anggota Komisi III DPR RI yang membidangi komisi pertahanan dan keamanan tersebut menyatakan saat ini ada beberapa pihak yang berusaha “menggoreng” dan “memelintir” seolah-olah isu Rohingya semata-mata masalah agama.
Di mana kaum muslim diperlakukan semena-mena oleh umat nonmuslim, katakanlah dalam hal ini (umat) Budha Myanmar, kata Gus Yaqut, demikian pentolan GP Ansor tingkat pusat ini biasa disapa.
“Tidak seperti itu sebenarnya, menurut kajian kami. Jadi Gerakan Pemuda Ansor ini sudah melakukan kajian yang serius atas apa yang terjadi di Rohingya,” katanya.
Menurut catatan GP Ansor yang sudah melakukan kajian atas krisis Rohingya selama bertahun-tahun, konflik di negara bagian Rakhine, Myanmar yang berbatasan langsung dengan Banglades di Asia selatan tersebut telah tiga kali meletus, yakni mulai 2013, 2016 dan terakhir pecah lagi pada akhir Agustus 2017.
Hasil dari kajian GP Ansor, papar Yaqut Cholil Qoumas, isu Rohingya bukanlah murni persoalan berlatar agama, tetapi berkelindan variabel pemicu dengan faktor dominan masalah ekonomi, terutama potensi tambang minyak dan gas yang sangat masif.
Besarnya potensi tambang minyak dan gas bumi di negara bagian Rakhine yang didiami sebagian besar komunitas muslim Rohingya itulah yang kemudian menarik minat banyak perusahaan multinasional mulai dari Inggris, Prancis, Malaysia, Brunai, China, Rusia serta sejumlah negara minyak lain untuk saling berebut.
“Banyak sekali negara yang terlibat di sana. Jadi analisa kami, GP Ansor, konflik Rohingya ini lebih terkait perebutan ‘resources’, bukan melulu sentimen agama,” katanya.(zuk)
The post Waspada! Teroris Manfaatkan Kekerasan Rohingya untuk Galang Dana appeared first on MalangTODAY.
http://ift.tt/2wvx7Ds
0 comments:
Post a Comment