
MALANGTODAY.NET – Pemerintah Kuwait tengah gencar membuat aturan baru tentang penerbitan dan penjualan buku yang tersebar di dunia. Terhitung sejak 2014, pemerintah telah melarang sebanyak 4.930 buku. Sebagian di antaranya merupakan karya sastra yang dianggap memicu demokrasi di jalanan.
Dilansir dari Detik.com, salah satu buku yang turut terkena sensor adalah The Little Mermaid. Buku dongeng anak yang menceritakan seorang putri duyung yang hidup bahagia di laut. Ia kemudian memutuskan untuk menjadi manusia lewat cara sihir karena jatuh cinta pada sosok pangeran yang pernah ditolongnya dahulu.
Baca Juga: Nggak Melulu Karena Alam, Gempa Bumi Bisa Karena Manusia, Ini Contohnya!
Pelarangan ini dinilai sebagai hal yang memalukan oleh salah seorang aktivis perempuan Kuwait, Shamayel al-Sarikh. Ia menilai bahwa pelarangan ini sangat tidak ada dasarnya hanya karena memiliki budaya berpakaian yang berbeda dengan yang diterapkan oleh Kuwait.
“Tak ada putri duyung yang mengenakan jilbab. Mereka yang berpikir mengenai putri duyung berbikini dan melarangnya beredar di sini adalah hal yang memalukan,” ujar Shamayel.
Kebijakan ini juga banyak diprotes oleh kalangan pembaca Kuwait. Mereka menyesalkan adanya larangan ini karena memperlakukan buku selayaknya narkoba.
Baca Juga: Tengah Asyik Berhubungan Seks, Playboy Kelas Kakap Ini Meninggal Dunia
“Sekarang buku menjadi narkoba. Anda harus memiliki dealer buku terlarang anda,” tutur Hind Francis, aktivis anti-sensor Kuwait.
Salah satu asisten Menteri Kuwait Muhammad Abdul Mohsen al-Awash menginformasikan bahwa selama 5 bulan terakhir setidaknya ada 4.300 buku yang dilarang beredar. “Dalam 11 bulan terakhir, ada 3.600 buku yang disetujui badan sensor. Sedangkan 700 judul lainnya dilarang,” tukas Muhammad.
Penulis: Raka Iskandar
Editor: Raka Iskandar
The post Larang Buku Putri Duyung, Alasannya Karena Nggak Pakai Jilbab! appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2zMS1Q9
0 comments:
Post a Comment