
MALANGTODAY.NET – Tidak dapat dipungkiri dan bukan merupakan sebuah rahasia lagi bahwa saat ini di Indonesia masih banyak daerah yang pembangunannya masih tertinggal.
Hal tersebut juga disampaikan oleh staf ahli Kementerian Sosial Mas’ud Ali bahwasanya selama ini pengembangan yang dilakukan hanyalah pada bidang sektoral seperti pertanian, pendidikan, perhubungan, atau infrastruktur jasa keuangan dan sektor yang lain seperti koperasi dan UMKM.
Baca Juga: Diduga Karena Tak Pernah Dibesuk, Napi Lapas Lowokwaru Gantung Diri
“Namun pada kenyataannya itu belum bisa menyembuhkan kebutuhan-kebutuhan asasi pembangunan kita yang harus inklusif,” ujarnya ketika menghadiri seminar nasional di Universitas Brawijaya, Senin (29/10/2018)
Dari 295 juta masyarakat di Indonesia 10 persen dari angka tersebut yaitu 26 juta jiwa masih tergolong masyarakat miskin. Itu dikarenakan apa yang diberikan oleh pemerintah itu tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca Juga: Ma’ruf Amin Sampaikan Belasungkawa Atas Insiden Lion Air JT 610
Untuk menangani hal tersebut dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pemerintahan tersebut mengusulkan untuk melakukan pendekatan wilayah.
“Mereka (10 persen masyarakat miskin) kita cari lokasinya di provinsi mana, kabupaten mana, kecamatan mana, desa mana, dan pemetaan itu namanya pembangunan pendekatan wilayah,” kata dia.
Jadi tatkala pemeritah pusat ingin melakukan pembangunan, maka yang dilakukan adalah dengan mencari tahu apa kebutuhan dari wilayah tersebut. Sehingga ketika pembangunan selesai dilakukan, masyarakat yang ada dapat merasakan dampaknya.
“Terapkan desentralisasi asimetris, yakni dengan otonomi yang berbasis kepada lokalitas, kepada kebutuhan masyarakat bukan keinginan pemerintah,” pungkasnya.
Reporter: Jazilatul Humda
Editor: Swara Mardika
The post Masih banyak Daerah Tertinggal, Ini Solusi Jitu dari Staf Ahli Kemensos appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2CMuSyZ
0 comments:
Post a Comment