
MALANGTODAY.NET – Lazimnya, tepuk tangan adalah simbol yang digunakan untuk memberi apresiasi terhadap suatu hal. Namun baru-baru ini, salah satu perguruan tinggi Inggris, University of Manchester, memutuskan peraturan larangan tepuk tangan, teriakan, dan sorak sorai, dalam kegiatan kampus.
Kebijakan baru yang ditetapkan berdasarkan alasan bahwa suara keras yang ditimbulkan dari hal-hal tersebut dapat memicu masalah bagi seseorang dengan autisme, gangguan pancaindera atau tuna rungu.
Baca Juga: Anehnya Keluarga Kerajaan di Hari Kematian Putri Diana
Perwakilan serikat mahasiswa untuk kebebasan dan akses, Sara Khan, mengatakan bahwa selama ini tepuk tangan dan suara keras telah mematikan antusiasme masyarakat kampus untuk hadir dalam acara-acara demokratis, seperti debat dan diskusi yang diselenggarakan kampus. Sebagai gantinya, para mahasiswa disarankan untuk melakukan gerakan isyarat jazz hands atau melambai dengan kedua tangan.
“Saya pikir kerap kali, bahkan dalam acara debat, tepuk tagan, sorak sorai, berbicara satu sama lain, suara keras, mendorong suasana tidak seperti yang diharapkan,” ujar Sara.
Aturan baru ini bertujuan untuk merangkul banyak pihak dan menjadikan segala acara yang diadakan oleh pihak kampus menjadi lebih inklusif. Sebelumnya, cara ini pertama kali diperkenalkan oleh Serikat Mahasiswa Nasional Inggris (NUS) pada 2015 dengan motif untuk mengakui kebutuhan semua siswa dan menanggapinya.
Baca Juga: Konspirasi dan Fakta Unik Tentang Sputnik 1, Satelit Buatan Pertama Dari Rusia
Namun sayangnya, kebijakan baru tersebut dinilai kontroversi dan menuai kritik dari banyak pihak. penyiar kondang Inggris, Piers Morgan, menilai kebijakan tersebut adalah tanda bahwa warga Inggris telah kehilangan akal sehatnya.
“Britain’s losing its mind. (Orang Inggris ekhilangan akal sehatnya.),” cuit Morgan lewat akun Twitter-nya @Piers Morgan, Selasa (2/10/2018) lalu.
Penulis: Raka Iskandar
Editor: Raka Iskandar
The post Manchester Larang Tepuk Tangan, Alasannya Benar Juga! appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2ymrU0j
0 comments:
Post a Comment