Tuesday, October 23, 2018

Miris! Sejak Ada Tol Suramadu, Ini Nasib Perusahaan Kapal Penyebrangan


Endra Kurniawan

MALANGTODAY.NET – Kepala Supervisor PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Feri Cabang Surabaya Agusman menceritakan kerugian yang dialami perusahaan kapal penyeberangan sejak adanya tol Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

Agusman sendiri sebenarnya mengakui bahwatol Jembatan Suramadu telah berdampak besar terhadap penyeberangan angkutan laut di Madura.

“Dampaknya sangat besar dan (penyeberangan) sangat turun drastis dari sebelum adanya Jembatan Suramadu,” tuturnya melalui laman kompas, Selasa (23/10/2018).

BACA JUGA: Bukan Puti Guntur Soekarno, Ternyata Ini Kandidat Kuat Pengganti Risma

Sebab kapal penyeberangan masih beroperasi

Menurut dia, sebelum ada Jembatan Suramadu banyak kapal penyeberangan dari perusahaan swasta beroperasi di Pelabuhan Kamal dan Ujung, Tanjung Perak, Surabaya.

Agusman menyebut, ada sekitar 16 unit kapal penyeberangan milik swasta yang beroperasi sebelum adanya Jembatan Suramadu.

“Sekarang hanya tiga armada kapal yang beroperasi. Dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun, merugi terus. Maka tidak mungkin bagi perusahaan swasta bisa bertahan lama. Akhirnya perusahaan swasta harus mencari alternatif lain,” ujarnya.

Dari tiga kapal penyeberangan yang beroperasi saat ini, dua kapal adalah milik BUMN dan satu kapal lainnya milik swasta.

Saat ini, warga yang masih menggunakan jalur penyeberangan laut pada umumnya adalah masyarakat Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura. Itu sebabnya mengapa PT ASDP masih bisa bertahan dan mengoperasikan jasa kapal penyeberangan.

Kabar pembebasan biaya tol

Terlebih, saat ini sedang beredar kabar mengenai rencana pembebasan biaya tol jembatan suramadu. Menurut Agusman, sampai saat ini pihaknya belum mendapat aba-aba dari pemerintah pusat terkait pembebasan tarif tol Suramadu.

Namun, Agusman akan melihat perkembangannya akan seperti apa nanti jika nanti tarif tol Suramadu resmi digratiskan. Yang pasti, PT ASDP tetap akan membuka pengoperasian penyeberangan Kamal.

“Kami akan lihat dampaknya seperti apa kalau Suramadu digratiskan. Kami belum bisa mengukur dan akan melihat dulu perkembangannya,” ucap Agusman.

BACA JUGA: 5 Kisah Horor Legendaris Kampus ITB Bandung, Bayanginnya Aja Ogah!

Kerugian setiap tahunnya

Agusman menyatakan, kerugian besar dirasakan pada 2015 lalu. Saat itu, PT ASDP mengalami kerugian diangka Rp 15 miliar dalam setahun. Jumlah kerugian itu hampir sama setiap tahunnya.

“Iya, rata-rata hampir sama (rugi Rp 15 miliar). Kerugian itu pertama dari perawatan kapal yang semakin lama biaya perawatan tidak terduga, sedangkan tarifnya tetap murah,” imbuh Agusman.

Tarif penyeberangan di Pelabuhan Kamal-Ujung, pejalan kaki Rp 5.000, sepeda motor Rp 7.000, mobil Rp 46.000, truk Rp 56.000, Rp 59.000, dan Rp 74.000, tergantung jenisnya. Sementara bus penumpang Rp 59.000 dan dikenakan biaya Rp 5.000 untuk 30 orang untuk bus penumpang, yaitu Rp 150.000 plus tiket bis Rp 59.000.


Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa

The post Miris! Sejak Ada Tol Suramadu, Ini Nasib Perusahaan Kapal Penyebrangan appeared first on MalangTODAY.

https://ift.tt/2ONKNVf

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment