
MALANGTODAY.NET – Belakangan viral video pembakaran bendera hitam bertuliskan lafal tauhid, yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut terlihat beberapa orang dengan seragam loreng mirip anggota Banser terlihat membakar bendera tauhid sambil bernyanyi.
Hal tersebut banyak disayangkan bahkan menuai kecaman dari berbagai pihak. Lantas, benarkah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pemilik bendera bertuliskan “La Ilaha Illallah” tersebut?
Kegiatan HTI yang sebenarnya
Sebelum lebih jauh, alangkah lebih baiknya untuk mengetahui sedikit terkait kegiatan HTI. Seperti disampaikan Ketua HTI Kabupaten Trenggalek Fahrul Ulum melalui laman antara bahwa, kegiatan yang digelar HTI sebenarnya hanyalah edukasi ketauhidan dengan mengingatkan sejarah keislaman di zaman Nabi Muhammad saw.
BACA JUGA: Bukan Puti Guntur Soekarno, Ternyata Ini Kandidat Kuat Pengganti Risma
“Melalui kegiatan itu HTI melakukan kirab Panji Rasulullah, yakni Panji Al-Liwa’ yang berwarna putih dan Ar-Royah yang berwarna hitam. Dua panji ini selalu dibawa Rasulullah ke mana pun pergi sebagai simbol perjuangan dan syiar yang dilakukan kala itu,” kata Fahrul.
Tentang konsep khilafah, HTI sifatnya memberikan tawaran. Logikanya sama seperti tawaran menggunakan listrik, berhemat dalam pemaikaiannya dan sebagainya. Artinya dalam dinamikanya tawaran itu bisa saja diterima atau ditolak, sehingga kami (HTI) mengedepankan dialog, katanya.
Terkait bendera Al-Liwa’ dan Ar-Rayah yang selalu dibawa Rasulullah
Melalui laman kumparan, Jubir HTI Ismail Yusanto mengatakan bahwa bendera-bendera yang digunakan atribut selama ini bukanlah bendera HTI melainkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Ini tuh bukan bendera HTI, ini al-liwa ar-Rayah. Ini bendera rosul, ini bagian dari dakwah juga. Ini bendera rosul, ini bendera tauhid. Substansinya tauhid La Ilaha Illallah inti ajaran islam, bendera persatuan umat Islam seluruh dunia,” jelasnya dalam jumpa pers di Markas HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2018).
Rayah adalah bendera berukuran lebih kecil, yang diserahkan khalifah atau wakilnya kepada pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya. Rayah merupakan tanda yang menunjukkan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin perang.
Liwa (bendera negara) berwarna putih, sedangkan rayah (panji-panji perang) berwarna hitam.
Dr H Nadirsyah Hosen, LLM, MA (Hons), PhD, alias Gus Nadir juga punya catatan menarik. Menurutnya, umat Islam jangan mau dibohongi oleh ISIS dan HTI soal bendera ini. Keduanya, ISIS dan HTI sama-sama mengklaim bendera dan panji yang mereka miliki adalah sesuai dengan Liwa dan Rayah-nya Rasulullah.
“Kalau klaim mereka itu benar, kenapa bendera ISIS dan HTI berbeda design dan khat tulisan arabnya?” demikian catatan Gus Nadir dilansir duta.co, Sabtu (1/4/2017).
BACA JUGA: 5 Kisah Horor Legendaris Kampus ITB Bandung, Bayanginnya Aja Ogah!
Menurut dosen tetap di Fakultas hukum Universitas di Australia ini, secara umum hadits-hadits yang menjelaskan warna bendera Rasul dan isi tulisannya, itu tidak berkualitas alias tidak sahih.
Riwayatnya pun berbeda-beda. Ada yang bilang hitam saja, ada yang bilang putih saja. Ada juga riwayat yang bilang hitam dan putih, bahkan ada yang kuning.
“Dalam sejarah Islam juga beda lagi. Ada yang bilang Dinasti Umayyah pakai bendera hijau, Dinasti Abbasiyah pakai warna hitam, dan pernah juga putih. Yang jelas dalam konteks bendera dan panji, Rasul menggunakan sewaktu perang hanya untuk membedakan pasukan Rasul dengan musuh. Bukan dipakai sebagai bendera negara,” jelasnya.
Jadi, kalau ISIS dan HTI yang setiap saat mengibarkan Liwa dan Rayah, apakah mereka mau perang terus? “Kalau dianggap sebagai bendera negara khilafah, kita ini NKRI, sudah punya bendera Merah Putih. Masak ada negara dalam negara? Kalau itu terjadi, berarti makar!” tegasnya.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post Viral Video Pembakaran, Milik Siapa Bendera Tauhid HTI Sebenarnya? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2PUxEWU
0 comments:
Post a Comment