
MALANGTODAY.NET – Keriuhan drama kolosal Surabaya Membara seketika menjadi mencekam. Beberapa orang diketahui menonton acara tersebut dari atas viaduk. Saat kereta api melintas, belasan penonton pertunjukan terjatuh dari ketinggian 6 meter.
Diketahui, tiga korban meninggal akibat terjatuh dan tertabrak kereta di jembatan telah dimakamkan. Mereka adalah Erikawati (9), Helmi Suryawijaya (16), dan Bagus Ananda (17).
Kepergian ketiganya meninggalkan duka bagi para orangtua korban. Merangkum dari laman liputan6, berikut curahan hati keluarga korban insiden Surabaya Membara.
BACA JUGA: Bukan Puti Guntur Soekarno, Ternyata Ini Kandidat Kuat Pengganti Risma
Terlepas dari Genggaman Sang Ibu
Erikawati terlepas dari genggaman ibunya saat tubuhnya kecilnya terdorong oleh kerumunan orang yang panik saat kereta melintas, Jumat (9/11/2018).
“Di tengah kerumunan orang yang panik, putri saya terlepas dari genggaman ibunya,” kenang Sahluki yang merupakan ayah dari korban.
Sahluki menjadi saksi saat kedua orang yang sangat dicintainya terjatuh dari ketinggian 6 meter. Liana sang istri terluka, sementara Erikawati putri kecilnya meninggal dunia.
“Istri saya sekarang dirawat di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, karena ada bagian tulang di tubuhnya yang patah,” ujar Sahluki seperti dilansir Antara.
Pamit Menonton Surabaya Membara
Sebelum teridentifikasi atas nama Helmi Surowijaya (16), polisi memberi nama jasad tersebut Mr X karena tak memiliki identitas. Saat ditemukan tubuh Helmi sudah tak utuh lagi. Ketika melihat jenazah Mr X, hati Harijanto runtuh. Dia tak menyangka, Mr X adalah anaknya sendiri.
Menurut Harijanto ayah korban, putra ketiganya itu sempat meminta izin untuk menonton pertunjukkan Surabaya Membara.
“Ini baru pertama kalinya anak saya nonton drama kolosal Surabaya Membara di Tugu Pahlawan. Dia nonton sendirian,” ucapnya dengan nada lirih.
BACA JUGA: 5 Kisah Horor Legendaris Kampus ITB Bandung, Bayanginnya Aja Ogah!
Mimpi Buruk 5 Hari Sebelum Kejadian
Sabtu pagi (10/11/2018), jasad Bagus Ananda tiba di rumah duka. Sumari ayah korban menuturkan, hari itu merupakan kali pertama anaknya menonton acara drama kolosal Surabaya Membara.
Dia sempat melarang karena melihat lokasi pasti ramai dan kondisi sang putra yang belum pulih saat itu akibat pernah terjatuh dari motor. Namun, dia Bagus tetap memilih pergi.
Bagi Sumari, anak bungsu dari lima bersaudara ini adalah putra yang paling disayang. Dia kerap berpindah-pindah sekolah demi menemani ayahnya bekerja. lima hari sebelum kejadian, dia mengaku sempat bermimpi buruk. Namun, Sumari tak menyangka jika firasat itu menimpa anak kesayangannya.
“Saya bermimpi celana dalam saya dicuri orang, orang itu lalu lari, ketika saya teriaki maling, orang itu malah meringis (Tersenyum meremehkan), itu firasat saya tidak enak,” kenang Sumari.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post 3 Kisah Pilu Keluarga Korban Insiden Surabaya Membara, Mengharukan! appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2B2a0T3
0 comments:
Post a Comment