
MALANGTODAY.NET – Kamis (22/10/2018) lalu, hujan deras disertai angin puting beliung di Kota Bandung meninggalkan kehebohan. Sejumlah rumah rusak, pohon-pohon bertumbangan, jalanan tergenang air, memicu kemacetan, dan lain sebagainya.
Namun, peristiwa Kamis siang menjelang petang itu bukan akhir. Setidaknya, hingga tujuh hari ke depan, warga Kota Bandung dan sekitarnya, termasuk wilayah Jabar lainnya, harus tetap waspada. Soalnya, potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, diprediksi akan berlangsung hingga pekan depan.
BACA JUGA: 5 Kisah Horor Legendaris Kampus ITB Bandung, Bayanginnya Aja Ogah!
Kepala Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya menuturkan, hal itu disebabkan adanya daerah pertemuan angin di Laut Jawa. ”Musim hujannya akan berlangsung hingga April 2019. Namun, memang ada gangguan cuaca pendek. Suhu udara menjadi panas dan tidak turun hujan,” kata Tony, Kamis (22/10) dilansir pikiran rakyat.
Akan tetapi, cuaca panas di wilayah Bandung Raya dalam beberapa hari terakhir ini, kata dia, masih normal apabila dibandingkan dengan data klimatologisnya. Suhu maksimum di Bandung pada bulan November ialah 33 derajat Celsius.
Menutur Tony, gangguan cuaca skala pendek akan terjadi hingga 1 atau 2 minggu ke depan. ”Karena, siklus hidup siklon tropis itu paling lama dua minggu. Paling cepat ya beberapa jam. Selain itu juga, memang ada gangguan dari beberapa siklon tropis sehingga terjadi gangguan cuaca seperti sekarang,” katanya.
Peneliti Cuaca dan Iklim dari BMKG Bandung, Muhamad Iid Mujtahiddin menambahkan, adanya gangguan cuaca skala pendek pada beberapa hari terakhir karena adanya siklon tropis Gaja di teluk Benggala dan siklon tropis Bouchra di Samudra Hindia. Dampak dari dua siklon itu ialah terjadi penurunan curah hujan.
BACA JUGA: Teka-teki Pengganti Risma, Megawati Mau Ajukan Keponakannya?
”Soalnya, massa udara berpindah ke wilayah yang terdapat gangguan siklon tropis tersebut. Namun, potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi apabila didukung kondisi kelembapan yang cukup. Contohnya, terjadi pemanasan lokal yang cukup kuat sehingga terbentuk awan cumulonimbus (Cb) yang bisa menjulang hingga di atas 10 km di atas permukaan laut,” katanya.
Iid mengungkapkan, puting beliung yang beberapa hari lalu terjadi di Padalarang, salah satu penyebab utamanya ialah awan cumulonimbus yang cukup kuat dalam skala lokal. Akibatnya, terjadi hujan lebat disertai angin kencang atau disebut angin puting beliung.
Penulis: Ilham Musyafa
Editor: Ilham Musyafa
The post Seminggu Kedepan, Hujan dan Angin Ribut Akan Terjadi di Bandung appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2R5goPe
0 comments:
Post a Comment