
MALANGTODAY.NET – Bencana alam gempa Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), masih menyisakan duka yang mendalam. Derita masyarakat Kota Palu ini diperparah dengan beredarnya berita-beria hoax terkait bencana gempa di wilayahnya.
Sebagian besar berita hoax tersebut tersebar melalui media sosial dan ruang obrolan seperti grup WhatsApp. Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) telah melakukan pemantauan terhadap beberpa platform yang sangat rawan dalam penyebaran hoax.
Baca Juga: Smart Electric Vehicle, Kendaraan Listrik Cerdas Pertama Karya Mahasiswa TEUB
Seperti telah diberitakan MalangTODAY beberapa saat lalu, Kemkominfo menyatakan setidaknya ada delapan berita hoax yang sempat beredar di masyarakat terkait dengan musibah di Palu dan Donggala.
Salah satunya adalah berita tentang gempa susulan yang lebih dahsyat di Kota Palu. Berita tersebut dinyatakan sebagai berita bohong alias hoax karena hingga kini, tak ada teknologi yang dapat memprediksi datangnya gempa. Berita hoax semacam ini hanya akan menimbulkan keresahan bagi mereka yang terdampak bencana.
Selengkapnya tentang berita hoax tentang gempa dan tsunami di Palu di:
Baca Juga: Wajib Simak! Kemkominfo Rilis 8 Hoaks Seputar Bencana Palu
Menanggapi banyak beredarnya berita bohong di masyarakat, Presiden Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera menangkap para pelaku penyebar berita hoax tersebut. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pada Selasa (2/10/2018).
Masyarakat juga dihimbau untuk lebih berhati-hati dengan kemunculan berita-berita hoax ini. Pastikan dulu sumber berita sebelum membagikannya ke banyak orang. Selain itu, jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang belum jelas permasalahannya. Karena berita bohong hanya akan mendatangkan keresahan bagi para koeban gempa Palu.
Penulis : Kistin Septiyani
Editor : Kistin Septiyani
The post Antara Hoax dan Tidak dalam Berita Gempa Palu appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2zNxafs
0 comments:
Post a Comment