
MALANGTODAY.NET – Kesempatan Kabupaten Malang untuk menjadi eksportir kopi skala besar masih terbuka lebar. Permintaan kopi dari luar negeri terus mengalami peningkatan.
Setiap tahun, Kabupaten Malang memiliki kuota ekspor hingga 70 ribu ton kopi. Namun, sampai saat ini Kabupaten Malang baru mampu memenuhi kuota 30 ribu ton per tahun.
Baca Juga: Antara Hoax dan Tidak dalam Berita Gempa Palu
Bupati Malang, Rendra Kresna mengatakan, kebutuhan dunia terhadap kopi Indonesia sejatinya sangat tinggi. Rendra ingin para petani kopi tetap konsisten, karena dulu petani kopi Kabupaten Malang mampu memenuhi kuota ekspor tersebut.
“Harga kopi yang dirasakan para petani tidak menarik dengan kejadian klasik saat panen raya justru harganya jatuh dan sebagainya, kemudian banyak petani beralih dengan bertanam tanaman lain. Kita bersyukur, mereka kini sudah kembali bersemangat menanam kembali tanaman kopi. Terlebih, penggemar kopi juga tumbuh berkembang dan warung kopi bertebaran di tingkat desa, kecamatan dan kota. Hal ini menjadi salah satu pintu masuk agar para petani kembali senang bertanam kopi,” kata Rendra, belum lama ini.
Lebih jauh, Rendra juga berharap produksi kopi Kabupaten Malang tidak lagi dijual dalam bentuk masih mentah atau biji kopi. Namun, lebih baik jika sudah dalam bentuk olahan.
“Jangan lagi kemudian masih rata-rata menjual kopi secara glondongan (biji) namun sudah packing olahan, baik untuk konsumsi rumah tangga hingga dijual ke luar provinsi dan sebagainya. Apalagi dalam perkembanganya, branch kopi Malang kini jumlahnya sudah banyak dan semakin dikenal masyarakat, seperti Amstirdam, Bangelan, Kopi Merah dan Karlos,” terangnya.
Rendra mengakui, masih ada sejumlah persoalan yang membuat pihaknya masih harus melakukan pendampingan kepada petani kopi. Seperti saat panen terjadi pada musim hujan, menurut Rendra, kualitas kopi akan ikut turun akibat proses pengeringanya kurang cukup sehingga kurang maksimal.
“Kita sudah membantu tetapi nilainya hanya sedikit karena keuangan Pemkab Malang terbatas. Kita berusaha meminta pemerintah pusat yakni alat pengering kopi,” ucapnya.
Baca Juga: Wakil Ketua KPK Minta Seluruh Kepala Daerah Terapkan Zero Tolerance
Pria berkacamata itu tidak menampik, bila permintaan kopi di pasaran terus mengalami peningkatan, hal itu akan berdampak positif pada kesejahteraan petani.
“Jika penggemar kopi semakin banyak maka turut mendongkrak harga kopi yang bisa memakmurkan petani kopi Kabupaten Malang,” pungkas Rendra
Reporter : Dhimas Fikri
Editor : Kistin Septiyani
The post Kian Menjanjikan, Kabupaten Malang Belum Mampu Penuhi Ekspor Kopi appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2O1rPdg
0 comments:
Post a Comment