
MALANGTODAY.NET – Banyaknya terjadi musibah terutama gempa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini menjadi perhatian tersendiri bagi Grup Riset Geoinformatika Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) untuk melakukan riset.
Ketua Grup Riset Geoinformatika FILKOM UB, Fatwa Ramdani, D.Sc., S.Si., M.Sc. bersama timnya melakukan riset dengan mengambil data melalui satelit radar milik Uni Eropa mengenai pergerakan tanah yang terjadi di Pulau Jawa, khususnya Malang raya selama 3 tahun terakhir, yaitu mulai tahun 2015 hingga tahun 2018.
Baca Juga: Tersandung KPK, Rendra Kresna Tak Ingin Pemkab Malang Jadi Lemah!
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan dengan melakukan pendekatan Differensial Interferogram Synthetic Aperture Radar (DinSAR), Fatwa dan timnya menemukan terjadi gerakan tanah secara vertikal.
“Wilayah selatan Pulau Jawa, khususnya Malang Raya Selatan dan sekitarnya mengalami penurunan muka tanah yang signifikan dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu hampir 3 meter,” terangnya.
Lebih lanjut Fatwa menjelaskan bahwa pergerakan vertikal tersebut terjadi karena adanya aktivitas lempeng Australia yang terus bergerak mendorong ke arah utara menuju selatan Pulau Jawa, dengan pergerakan sekitar 71 mm per tahun.
Baca Juga: Hendak Operasi Ginjal, Warga Merjosari Tewas Tercebur Sumur
“Gerakan kuat dan masif dari lempeng Australia yang mendorong lempeng Jawa ikut tertarik ke bawah, sehingga permukaan tanah di Jawa bagian selatan bergerak semakin menurun,”ujarnya ketika ditemui reporter MalangTODAY.net di Universitas Brawijaya Malang.
“Hal ini terlihat kecil, namun efeknya ternyata sangat besar terhadap penurunan muka tanah,” tambahnya.
Reporter: Jazilatul Humda
Editor: Raka Iskandar
The post Lempeng Australia Geser, Wilayah Selatan Malang Turun 3 Meter appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2CbiI2j
0 comments:
Post a Comment