
MALANGTODAY.NET – Masyarakat harus antisipasi terhadap penurunan tanah yang terjadi di kawasan Malang Selatan. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil dari grup riset Geoinformatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yang melakukan analisis terhadap pergerakan vertikal dari wilayah Malang Raya dan sekitarnya berbasis data satelit radar (Sentinel-1) milik Uni Eropa.
Ketua grup Riset Geoinformatika FILKOM UB, Fatwa Ramdani, D.Sc., S.Si., M.Sc. mengungkapkan data yang dikumpulkan adalah data dalam periode tiga tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2015 hingga tahun 2018.
Baca Juga: Sama-sama Tersangka KPK, Rendra Kresna Akui Kenal Dua Orang Ini
“Dampak yang akan terasa langsung adalah pada bangunan. Maka konstruksinya harus baik, tiangnya, batu bata, semen dan sebagainya harus diperhitungkan dengan baik, tidak sembarang lagi membangun,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di Gedung FILKOM UB, Jumat (12/10/2018).
Fatwa menghimbau agar masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya, hal tersebut dikarenakan agar tidak terjadi kerugian materiil maupun immateriil ketika terjadi bencana.
Tak hanya pondasi bangunan yang harus lebih diperhatikan, aktivitas pertanian juga berpengaruh. Terutama lahan pertanian yang tidak menggunakan terasering.
“Lahan pertanian yang hanya mengandalkan tanaman yang berakar serabut, itu kan lemah sekali. Padahal lereng-lereng yang terjal, kalau kemudian terjadi curah hujan tinggi kemudian tanah jenuh terhadap air dan itu akan kemungkinan besar terjadi longsor,” tuturnya.
Baca Juga: DC Resmi Rekrut James Gunn Tangani Suicide Squad, Blunder Marvel?
Menurut Fatwa, aktivitas pertanian yang tanpa membuat terasering terlebih dahulu akan sangat beresiko.
“Kemudian juga untuk curah hujan yang sangat tinggi, perlu diperhatikan itu bisa menjadi sumber banjir,” pungkasnya.
Reporter: Rosita Shahnaz
Editor : Endra Kurniawan
The post Masyarakat Perlu Antisipasi, Dampak Penurunan Tanah di Malang Selatan appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2OjPAND
0 comments:
Post a Comment