
MALANGTODAY.NET – Pertarungan epic di panggung politik Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019 sebentar lagi akan terjadi. Dalam Pemilu kali ini telah muncul banyak figur yang siap bertarung dalam pesta demokrasi tersebut.
Masyarakat tampak dibuat binggung harus memilih siapa yang akan menjadi pemimpinnya. Tentu ada banyak faktor saat masyarakat menentukan pilihannya, salah satunya adalah physical appearance.
Baca Juga: Yuk Intip Peringatan Hari Kopi Sedunia di Joglo Kopi Malang
Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Wawan Sobari menjelaskan jika appearance figur alias penampilan fisik juga adil bagian dalam mempengaruhi pilihan masyarakat. Dirinya memberi contoh saat Pilpres 2004 dimana ketika itu pasangan SBY-JK menjadi pemenangnya.
“Figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang gagah dan berlatar militer menjadi salah satu alasan masyarakat dalam memilih,” ujarnya.
Sobari melanjutkan, appearance figur tidak hanya berlaku di Pilpres namun juga dalam Pilkada dan Pileg. “Tak hanya Pilpres, pilihan Legislatif dan Pilkada pun demikian. Ini terbukti dengan banyaknya artis dan musisi yang duduk ditampuk kepemimpinan, seperti Pasha Ungu, Anang Hermansyah serta artis-artis lainnya,”tambahnya.
Baca Juga: Bahagia Itu Sederhana, Cukup Konsumsi 5 Makanan Ini
Fenomena memilih seperti ini disebut Wawan Sobari sebagai jenis memilih personalia. Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya itu menegaskan, penampilan luar seseorang menjadi landasan masyarakat dalam memilih.
“Pemilih kita itu terlalu cepat memilih secara personalia, mereka melihat luarannya saja, tidak melihat ke dalam atau lebih jauh pada rancangan pembangunan mereka,” kata Wawan Sobari beberapa waktu lalu.
Tipe memilih seperti ini lanjutnya, akan berimplikasi pada rendahnya index demokrasi di Indonesia. Rangkaian demokrasi akhirnya hanya sebatas konsolidasi dan praktek-praktek money politics.
Baca Juga: Akan Dibuat Kampung Hijau, Jurusan Ilkom UMM Kembali Dipercaya
Selain itu, wawan juga menyampaikan, kualitas sistem demokrasi Indonesia jauh dari harapan masyarakat. “Demokrasi kita sukses secara politik tetapi gagal sebagai mesin kesejahteraan,” katanya
Ditambah lagi, munculnya partai-partai baru yang membuka ruang bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik. “Kalau kita berhasil secara prosedural ya, tapi secara index demokrasi khususnya kesejahteraan rakyat kita lemah,” terangnya.
Reporter: Jazilatul Humda
Editor : Endra Kurniawan
The post Pengamat Politik: Masyarakat Tentukan Pilihan Berdasar Physical Appearance appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2DVIB98
0 comments:
Post a Comment