MALANGTODAY.NET – Sedikitnya 200 warga Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang turut serta mengawal jalannya sidang agenda putusan kasus sengketa kepengurusan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Miftahul Ulum.
Sidang berlangsung di ruang Garuda Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (12/11/2018). Dalam agenda sidang tersebut, majelis hakim PN Kepanjen memutuskan tidak bisa menerima gugatan yang diajukan Zainudin karena dinilai cacat formil.
Baca Juga: Modus Penipuan Berkedok Ritual, Polres Malang Sita Uang Mainan 1 Miliar
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Zainudin melayangkan gugatan itu terhadap Rachmad Yasin selaku Ketua YPI Miftahul Ulum terpilih oleh masyarakat beserta jajarannya. Zainudin sendiri memproklamirkan diri sebagai pengurus YPI tanpa persetujuan masyarakat.
Agenda sidang sengketa kepengurusan itu juga sudah kesekian kalinya digelar di PN Kepanjen. Setelah sidang putusan berakhir, pihak tergugat yaitu Rachmad Yasin harus menunggu selama 14 hari kedepan.
“Masih menunggu 14 hari untuk berkekuatan hukum tetap. Setelah 14 hari, kita menunggu, apakah pihak penggugat mengajukan banding atau tidak, kalau iya kita juga akan berupaya untuk mengajukan banding,” ujar Kuasa Hukum Tergugat Racmad Yasin, Muhammad Arifin S.H.
Baca Juga: Sikat Pelaku Judi Pilkades, Polres Malang Amankan 3 Orang di Gondanglegi
Di sisi lain, Rachmad Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin itu, berharap dengan putusan dari majelis hakim PN Kepanjen dapat membuat masyarakat Desa Urek-urek lebih tenang. Menurut Gus Yasin, apapun yang terjadi, kondusiftas wilayahnya harus tetap terjaga.
“Dengan proses persidangan yang dimulai sejak bulan Juni, jika hasil akhirnya berpihak pada kami, kami berharap konflik ini bisa kami jadikan sebagai pelajaran untuk pengurus-pengurus selanjutnya agar menjadi lebih baik,” ucap Gus Yasin.
Reporter: Dhimas Fikri
Editor: Raka Iskandar
The post Sengketa Pengurus YPI Miftahul Ulum, 200 Warga Kawal Sidang di PN Kepanjen appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2Po9qIc
0 comments:
Post a Comment