
MALANGTODAY.NET – Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diusung oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan salah satu program andalan yang ditujukan untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik. Selama 4 tahun berjalannya pemerintahan Jokowi, program tersebut diklaim telah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini diutarakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida. Menurutnya, keberhasilan gerakan ini terlihat dari adanya sinergi antara kebijakan pemerintah dan kualitas pembangunan manusia.
Baca Juga: Usai Amankan Kantor GP Ansor, Seorang Anggota Banser Meninggal
“Sebagai gerakan bersama, sinergi lintas instansi menjadi kunci pelaksanaan gerakan nasional tersebut. itulah lokomotif untuk perubahan menuju Indonesia lebih baik,” ucap Nyoman dilansir dari Kompas.com, Jumat (26/10/2018).
Menko PMK, Puan Maharani menilai bahwa Gerakan Nasional Revolusi Mental memang telah diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Puan mencontohkan kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan ajang Asian Games 2018. Menurutnya, perilaku sejalan dengan prestasi yang diraih kontingen di helatan tersebut.
“Kita mampu jadi tuan rumah yang baik dan selesai di urutan ke-4; Di sana kita sudah mulai melihat bagaimana budaya mengantre, budaya membuang sampah, bagaimana nasionalisme kita menguat saat mendukung para atlet. Itulah bentuk revolusi mental,” terang Puan dilansir dari Kompas.com, Sabtu (27/10/2018).
Baca Juga: Libas Nusantara, KPK Lanjutkan Tugas dengan Tangkap 8 Anggota DPRD Kalimantan Tengah
Puan juga memisalkan bentuk lain revolusi mental di masyarakat. Terutama di sektor pelayanan publik. “Masyarakat sekarang mulai merasakan birokrasi tak lagi sulit seperti dahulu,” tambahnya.
Versi Wiranto, Berhasil Mengembalikan Konsepsi Islam Indonesia
Lain halnya dengan Puan, Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menuturkan bahwa bukti nyata revolusi mental juga menular ke sektor kemanan negara. Terbukti Indonesia kini menduduki peringkat ke-9 dunia sebagai negara paling aman. dengan menyandang status sebagai negara aman, hal ini akan berdampak pada stabilitas negara yang juga berimbas pada iklim investasi di tanah air.
Baca Juga: 5 Hal Ini Akan Terjadi di Indonesia Jika Soekarno Masih Jadi Presiden
Wiranto juga mengklaim bukti keberhasilan revolusi mental telah berhasil melawan terorisme dan radikalisme yang berdampak pada konsep Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin.
“Indonesia kan Islam yang ramah dan damai. Harus dikembalikan kepada Islam yang ramah dan damai itu sendiri. Ini juga masuk gerakan Indonesia yang tertib, gerakan revolusi mental terus kami upayakan,” tandasnya dilansir dari Viva.co.id, Sabtu (27/10/2018).
Penulis: Raka Iskandar
Editor: Raka Iskandar
The post Beda Klaim dan Makna Revolusi Mental di Internal Jokowi, Mana yang Benar? appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2RjEl4V
0 comments:
Post a Comment