MALANGTODAY.NET – Satu tahun kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Peneliti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Bidang Perkotaan dan Masyarakat Urban Charlie AlBajili menyoroti tentang 91 titik penggusuran di Jakarta.
Menurut data LBH tersebut, penggusuran dilakukan pada kawasan hunian, unit usaha, serta gabungan antara hunian dan unit usaha. Bahkan, ada 61 dari 79 kasus penggusuran dilakukan tanpa solusi kepada korban.
Baca Juga: Bukan Puti Guntur Soekarno, Ternyata Ini Kandidat Kuat Pengganti Risma
“Ada 91 titik (penggusuran). Tahun 2017 12 titik. Tahun 2018 ada 79 titik, jadi total ada 91 titik penggusuran paksa. Ada 61 dari 79 kasus dilakukan tanpa solusi kepada korban,” beber Charlie seperti dilansir dari cnnIndonesia.com, Minggu (14/10/2018).
Dari data tersebut, disebutkan pula bahwa penggusuran paling banyak dilakukan di wilayah Jakarta Selatan. Ada 23 titik yang menjadi target penggusuran.
Baca Juga: Percaya atau Tidak, Bumi Kini Sedang di Ambang Kiamat!
Lebih lanjut Charlie menambahkan bahwa penggusuran yang terjadi beberapa juga masih melibatkan aparat dari kepolisian dan TNI; tidak hanya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ada penggusuran paksa di 79 titik pada tahun 2018 melibatkan 3.748 aparat gabungan.
Ironisnya, salah satu jargon kampanye yang diusung Anies Baswedan saat masih berkampanye untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah menolak penggusuran yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.
Dilansir dari CNN Indonesia, Anies menyatakan hal tersebut kepada warga di kawasan Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, pada bulan Maret 2017.
Baca Juga: Ganja Sudah Legal, Coca Cola Mau Jualan Minuman Ganja
“Menggusur itu hanya akan menyebabkan kesengsaraan buat warga. Karena itu saya berkomitmen tidak akan melakukan penggusuran,” ujar Anies Baswedan saat masih berkampanye dulu.
Penulis: Swara Mardika
Editor: Swara Mardika
The post Topik Penggusuran Sebagai Senjata Kampanye, Era Anies Baswedan Lebih Parah appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2R5yn7Q
0 comments:
Post a Comment