Wednesday, January 30, 2019

Musim Hujan, Perajin Batu Bata Merah di Pagelaran ‘Sambat’


Dhimas Fikri

MALANGTODAY.NET – Datangnya musim hujan ternyata banyak dikeluhkan oleh perajin batu bata merah di Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

Hujan yang mengguyur hampir setiap hari membuat proses penjemuran batu bata menjadi terhambat. Selama ini, penjemuran menjadi salah satu proses penting dalam pembuatan batu bata merah.

Sebelum dibakar, biasanya batu bata memang harus dijemur agar hasil cetakannya benar-benar kering sempurna. Untuk proses penjemuran, sebagian besar perajin batu bata merah memang masih mengandalkan sinar matahari.

“Jika panas, sehari saja kering. Tapi kalau hujan terus seperti sekarang ya berhari-hari,” ujar salah satu perajin batu bata merah di Desa Brongkal, Nahruji, belum lama ini.

Pria yang kini sudah berusia 43 tahun tersebut menambahkan, ada masalah lain yang dihadapi para perajin batu bata, selain kendala cuaca. Masalah tersebut adalah sepinya pembeli. “Musim hujan begini sepi pembeli,” tuturnya.

Nahruji yang sudah menjadi perajin batu bata sejak 20 tahun lalu ini, menyampaikan jika batu bata hasil produksinya tidak hanya di pasarkan di wilayah Malang Raya. Namun, pemasaran sudah merambah luar daerah.

Dalam sehari, bapak dua anak itu mengaku bisa mencetak 300 keping batu bata dari tanah liat. Setelah dijemur hingga kering, batu bata itu dikumpulkan dan sampai tahap akhir dibakar.

Proses pembakaran ini membutuhkan waktu yang sedikit cukup lama, yaitu hingga dua minggu. Setelah ‘matang’, batu bata merah ini dapat dijual per 1.000 keping dengan harga Rp 350 ribu. (DHI/sig)

The post Musim Hujan, Perajin Batu Bata Merah di Pagelaran ‘Sambat’ appeared first on MalangTODAY.

http://bit.ly/2TokyCG

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment