
MALANGTODAY.NET – Menurut Yudi Latief PhD, seorang pemerhati kebangsaan, bahwa perpecahan yang saat ini terjadi adalah disebabkan oleh fanatisme yang berlebihan.
Sehingga untuk saat ini, dijelaskan oleh Latief bahwa yang dibutuhkan guna membangun perdamaian adalah bagaimana mencari titik-titik persamaan yang bisa dibangun dengan edukasi dan narasi publik yang dapat mewujudkan kepentingan kepentingan kita bersama. Bukan dengan berburu dan memecah-belah pikiran dan hati.
Baca Juga: Rusak Lapak Pedagang Buah, 2 Preman di Singosari Diringkus Polisi
“Negara perlu untuk mengakui perbedaan-perbedaan yang ada sebagai identitas untuk ekspresi di ruang publik, akan tetapi sisanya tidak perlu banyak menekankan perbedaan karena politik dan pendidikan yang terlalu menekankan perbedaan justru akan menambah rasisme,” ujarnya saat ditemui oleh tim ]reporter MalangTODAY.net.
“Konektivitas institusi juga penting, institusi demokrasi kita juga perlu untuk dipikirkan agar tidak mengucilkan satu golongan atau satu kelas tertentu. Caranya yaitu dengan pengembangan institusi melalui permusyawaratan,” jelasnya.
Baca Juga: Kepala BP2D Kota Malang Harap Petugas Pajak Harus Jadi Panutan Masyarakat
Yang dimaksudkan dalam permusyawaratan tersebut bukan atas dasar mayoritas maupun minoritas, tapi murni atas dasar organisasi sosial politik yang melalui keragaman itu akan timbul suatu persatuan dalam kehidupan publik.
“Sekarang institusi pemerintahan kita banyak yang tidak melakukan konektivitas. Seperti contohnya PNS antar kabupaten saja tidak bisa pindah,” terangnya.
Baca Juga: Jelang Lawan Perseru, Beberapa Pilar Arema FC Tumbang
Lebih lanjut menurut Yudi Latief, dapat disimpulkan bahwa untuk meminimalisir konflik-konflik seperti yang saat ini sering terjadi, bisa diantisipasi dengan jalan memperluas pergaulan, memperluas ruang interaksi dan gerak sosial guna menemukan titik persamaan dalam kelompok yang berbeda.
Reporter: Jazilatul Humda
Editor: Swara Mardika
The post Pantau Isu Konflik di Indonesia, Yudi Latief: Perluas Ruang Pergaulan & Interaksi appeared first on MalangTODAY.
https://ift.tt/2PTqOEl
0 comments:
Post a Comment