
MALANGTODAY.NET – Pasti kamu punya dong temen yang suka usil gelitikin badan kamu. Enak-enak diam dan fokus eh tiba-tiba ada yang gelitikin dari belakang. Sebel-sebel sambil ketawa gitu nggak sih Zens? Kira-kira kenapa ya?
Nah ternyata, kulit kita diciptakan memiliki saraf-saraf yang peka terhadap rangsang sentuhan. Saat ada sentuhan dari gelitikan, maka sinyal tersebut akan langsung diteruskan ke otak.
Kemudian bagian otak yang menerima respons tersebut adalah korteks somatosensori dan cingulate anterior. Kedua bagian otak inilah yang kemudian menciptakan rasa geli dikutip dari Hello Sehat melalui Kompas.com (25/1/2019).
Saat muncul rasa geli itu, bagian otak lain yang bernama Rolandic Operculum akan ikut aktif. Bagian otak yang ini bertangggung jawab atas kontrol gerakan wajah dan reaksi suara serta emosi kita.
Sebab cingulate anterior di otak tadi menyebabkan munculnya perasaan senang, maka respon kontrol gerakan wajah kita juga akan berupa raut menyenangkan hingga tertawa.
Menurut ilmuwan, respon tertawa ini adalah salah satu bentuk perlawanan tubuh. Saat itu, hypothalamus dalam otak akan aktif. Hypothalamus ini berperan dalam respon antisipasi rasa sakit. Jadi, tertawa itu respons wajar kok.
Lalu, kok tertawa disebut sebagai bentuk perlawanan diri sih, identiknya kan tertawa itu merasa senang? Yup, tertawa bisa dikatakan sebagai bentuk perlindungan karena dapat membuat tekanan dari rasa geli berkurang. Dengan demikian, munculnya luka akibat serangan geli ini juga bisa diminimalisir.
Sebaliknya, kadang ketika kita mencoba menggelitik diri sendiri kita tidak akan geli. Sebab, otak sudah mengetahui atau ambil ancang-ancang terhadap gerakan kita selanjutnya. Sehingga refleks datangnya perasaan geli itu tidak akan muncul. (AL)
The post Kenapa Ya Kok Kita Tertawa Pas Digelitikin? Ini Dia Alasan Ilmiahnya appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2FYlNox
0 comments:
Post a Comment