
MALANGTODAY.NET – Ratusan driver ojek online (Ojol) Grab menuntut agar kesejahteraan para driver lebih diperhatikan. Tuntutan ini dengan mengembalikan sistem baru yakni berlian, ke sistem yang lama bertajuk sistem trip. Tuntutan disebabkan oleh sistem baru yang terlalu memberatkan.
“Dari managemen kami harapkan mengubah sistem yang baru, sistem berlian, dikembalikan lagi ke sistem yang lama, sistem trip, itu aja intinya,” ujar Dedi Hermawan selaku juru bicara aksi demo Asosiasi Driver Grab di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (15/1/2019).
Dia menegaskan bahwa pengemudi sudah bekerja keras untuk mencapai target di sistem yang baru. Namun pengemudi tidak pernah bisa mencapainya karena terlalu berat.
“Bahkan banyak teman-teman yang kerja sampai larut malam demi memenuhi target di sistem yang baru, tapi tetap saja tidak nutut (sampai target, red.),” jelas pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Grab Gojek Malang Bersatu (GGMB).
Perlu diketahui bahwa di sistem berlian, para driver ini harus memenuhi target poin sebanyak 48 dalam waktu 24 jam. Kalau ada orderan pada pukul 00.01 WIB, maka itu dinyatakan hangus, atau masuk dalam orderan berikutnya.
Sementara di sistem yang lama, sistem trip, para driver hanya menarik selama 27 trip maka itu dianggap selesai (memenuhi target, red.). Hasilnya, mereka sudah dapat insentif, uang, dan uang hasil bayaran.
“Tidak ada tuntutan apapun,” jelasnya.
Dedi juga menegaskan bahwa efek dari sistem baru ini, banyak para driver yang kelelahan, ngantuk, dan banyak masalah. Akibatnya banyak driver yang mengalami kecelakaan.
“Karena apa? Ini disebabkan tuntutan dari managemen Grab yang menerapkan target terlalu tinggi. Tolonglah, tolong dikembalikan pada sistem yang lama,” jelasnya.
Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya aksi ini membuahkan hasil. Komisi C DPRD Kota Malang, Moh. Arif Budiansa menemui mereka. Arif mengatakan akan menampung aspirasi teman-teman Grab. Pihaknya akan memanggil pengelolah Grab untuk diadakan audiensi.
“Ini nanti akan kami sampaikan kepada pengelola Grab dan setelah mendapat jawaban dari pengelolah Grab, kami akan panggil kembali perwakilan dari bapak-bapak untuk menyampaikan keputusan yang sesuai harapan,” ujarnya.
Selain itu, Arif juga berpesan agar aksi ini diakhiri dengan damai, tertib, aman, dan kondusif. “Saya berpesan ini pulang dengan tertib kembali, bekerja sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Dia mengaku bahwa aksi ini adalah bentuk harapan dari dewan untuk kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
“Harapan Anda adalah harapan kami semua sebagai Dewan Perwakilan Rakyat. Mudah-mudahan bapak-bapak semua membawa kesejahteraan di Bumi Arema ini,” pungkasnya. (BAS/HAM)
The post Tuntut Kesejahteraan, Komisi C DPRD Kota Malang akan Panggil Pengelola Grab appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2FzJ6Vf
0 comments:
Post a Comment