
MALANGTODAY.NET – Sejak 2005 sampai sekarang, tercatat ada 120 pasien penderita diabetes mellitus tipe 1 (DM 1) di Kota Malang. Angka ini, menurut Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Saiful Anwar, dr. Haryudi Aji Cahyono, meningkat 20 kali lebih besar dalam kurun waktu 14 tahun.
“Ini kenapa? Karena sosialisasi kita kepada masyarakat. Akhirnya masyarakat awam mengerti bahwa anak-anak juga bisa terkena diabet,” ujarnya saat ditemui dalam acara Pengabdian Masyarakat Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Anak Rumah Sakit Saiful Anwar, Minggu (27/1/2019).
Diabetes Mellitus tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pancreas (penghasil insulin). Ketika sel-sel beta dihancurkan, tubuh memproduksi sedikit atau tidak ada insulin, maka glukosa darah akan menjadi tinggi. Umumnya, DM 1 terjadi pada anak-anak atau dewasa muda.
Gejala yang ditimbulkan antara lain rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, pandangan kabur, kelelahan ekstrem, kelaparan ekstrem, dan penurunan berat badan.
Maka untuk mencegah gejala DM 1 ini ada 5 pilar yang harus diperhatikan oleh para pasien dan orangtua. Kelima pilar ini adalah pemberian insulin, diet, olahraga, edukasi, dan pengecekan gula darah secara rutin.
“Kalau 5 pilar di atas dipatuhi, 100 persen pasien kita dapat hidup normal. Bahkan ada pasien DM yang tertua di Amerika, usianya 99 tahun, jadi ndak masalah dengan DM ini asalkan bisa ditangani dengan baik,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada para orang tua untuk memeriksakan anak-anaknya jika mengalami gejala-gejala DM 1 seperti di atas. Hal ini agar anak cepat tertangani dan dapat dilakukan penataan terapi yang baik.
“90 persen pasien saya itu datang dalam kondisi yang berat, artinya dia sudah komplikasi bahkan koma. Baru minggu kemarin, pasien datang dengan kondisi yang demikian, ya, tidak berhasil kita tolong,” tandasnya.
“Jadi DM ini tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikontrol dengan menerapkan 5 pilar tadi, sehingga kadar gula darah bisa dikendalikan,” tambahnya.
Tak Kalah Penting: Diet!
Poin yang tidak kalah penting dari kelima pilar di atas adalah masalah diet. Artinya ini juga berkaitan dengan asupan makanan bagi penderita DM 1.
“Bahwa penangannya DM tdk bisa sendiri-sendiri. Diet salah satunya. Acara ini mencoba membantu para pemderita DM 1 menata dietnya secara mandiri. Jadi mereka akan diajarkan mengetahui kebutuhan gizinya,” ujar Ketua Jurusan Gizi FK UB, Dian Handayani, saat ditemui media.
Perempuan berhijab ini mengatakan bahwa penderita DM 1 harus benar-benar memerhatikan asupan makanannya. Hal ini untuk menjaga keseimbangan glukosa darah sehingga penderita tidak mengalamai komplikasi.
“Di sini, penderita DM 1, kan, bergantung pada insulin. Maka, mereka makanannya harus sedemikian rupa agar glukosa darahnya seimbang, sehingga kualitas hidupnya lebih baik dan tidak terjadi komplikasi,” jelasnya di selah-selah acara.
Dia juga berharap bahwa anak-anak penderita DM 1 ini bisa memahami kalau makanan pun bisa membantu kesehatan mereka. Artinya dengan asupan gizi yang sesuai. Yang terpenting adalah kalau sudah mengetahui gejala DM 1 timbul, segera dibawa ke dokter agar memperoleh penanganan yang baik. (BAS/sig)
The post Intensitas Kencingmu Tinggi? Waspadai Adanya Gejala Diabetes Mellitus appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2Rkn4rO
0 comments:
Post a Comment