
MALANGTODAY.NET – Umumnya, presiden selaku kepala negara dipilih karena mayoritas masyarakat mempercayainya untuk memimpin negara. Namun apa jadinya jika seorang presiden justru dicurigai di negaranya sendiri? Kasus Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mungkin bisa menjadi salah satu fakta itu.
Dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (12/1/2019), Biro Investigasi Federal AS, FBI, dikabarkan tengah mendalami kembali penyelidikan terhadap Trump yang sebelumnya pernah dilakukan pada 2017 lalu. Penyelidikan ini berdasarkan adanya dugaan yang menyebut bahwa Trump bekerja untuk rival AS, Rusia.
Pada 2017 lalu, penyelidikan ini diawali dengan pemecatan Direktur FBI James Corney yang disinyalir mengandung unsur pelanggaran tertentu. Penyelidikan ini dilakukan karena memiliki potensi terciptanya ancaman nasional.
Kecurigaan FBI terhadap dugaan itu sebenarnya telah dimulai sejak kampanye Pemilihan Presiden AS pada 2016 lalu. Robert Mueller dipercaya untuk memimpin penyelidikan ini. Namun hal ini urung dilakukan hingga pemecatan Corney terjadi akibat mantan bos FBI itu menolak bersumpah setia pada presiden terpilih waktu itu.
Sementara itu, Badan Intelijen AS, CIA, sempat menyimpulkan bahwa adanya keterlibatan Rusia dalam kemenangan Trump di Pilpres AS. Pernyataan tersebut didukung dengan adanya ribuan email yang diretas dari surat elektronik Ketua Kampanye Hillary Clinton -saingan Trump saat itu- dan lembaga terkait lainnya. FBI sendiri mengklaim telah mendapatkan keterangan dari 4 warga AS yang disebut memiliki hubungan dengan presiden dari Partai Republik itu.
Pasca dipecatnya Corney dari jabatannya, Departemen Kehakiman menunjuk penasihat khusus guna menyelidiki kembali dugaan Presiden AS itu bekerja untuk Rusia di Pilpres.
Penulis: Radea Hafidh
Editor: Radea Hafidh
The post Dicurigai di Negeri Sendiri, FBI Selidiki Dugaan Trump Bekerja untuk Rusia appeared first on MalangTODAY.
http://bit.ly/2CjCQ0y
0 comments:
Post a Comment